• Tentang Kami
Monday, May 12, 2025
populi.id
No Result
View All Result
  • Login
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
No Result
View All Result
populi.id
No Result
View All Result
Home Cendekia

Mengulik Sejarah Wisuda dan Kontroversinya di Masa Sekarang

Baru-baru ini publik sempat dialihkan perhatiannya gegara ramai terkait wisuda yang ditiadakan oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi. Begini asal usul wisuda di tanah air

byGalih Priatmojo
May 2, 2025
in Cendekia, headline
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Ilustrasi Wisuda

ilustrasi wisuda. [vecteezy/Yulia Gapeenko]

0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare via WhatsApp
POPULI.ID – Polemik soal penyelenggaraan wisuda di sekolah kembali mengemuka setelah Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, terlibat perdebatan dengan seorang anak perempuan yang memprotes rencana penghapusan wisuda sekolah.

Peristiwa itu terekam dalam sebuah video yang kini menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut, seorang anak perempuan itu memprotes tentang kebijakan wisuda sekolah di hadapan Dedi Mulyadi.

Momen ini tentu kemudian membuka ruang untuk melihat kembali tentang dari mana sebenarnya asal-usul wisuda dan mengapa wisuda menjadi begitu penting di masyarakat kita.

Asal-Usul Tradisi Wisuda

BERITA MENARIK LAINNYA

Pemkab Wonosobo Dorong Pendidikan Berbasis Spiritualitas dan Inklusivitas

Dorong Pemerataan Akses Pendidikan, Anggota DPRD DIY Usulkan Digitalisasi Sekolah Rakyat

Tradisi wisuda tidak lahir di Indonesia, melainkan berasal dari sistem pendidikan di Eropa pada abad pertengahan. Wisuda atau commencement pertama kali dilakukan di universitas-universitas tua seperti Oxford dan Cambridge di Inggris. Tradisi ini dilakukan untuk menandai selesainya masa studi mahasiswa dan permulaan kehidupan profesional mereka.

Dalam tradisi ini, lulusan diberikan gelar akademik oleh rektor dalam sebuah upacara resmi. Simbol-simbol seperti toga, topi segi empat (mortarboard), dan ijazah kemudian menjadi bagian dari perayaan yang sarat nilai simbolik transisi dari pelajar menjadi anggota masyarakat berilmu.

Tradisi ini kemudian diadopsi oleh berbagai negara, termasuk Indonesia, seiring masuknya sistem pendidikan Barat. Di Indonesia, istilah wisuda berasal dari bahasa Sanskerta visuddha yang berarti pemurnian atau penyucian. Wisuda lalu dimaknai sebagai momen pengukuhan atas keberhasilan pendidikan seseorang.

Wisuda di Indonesia: Dari Sarjana ke TK

Pada mulanya, wisuda di Indonesia hanya dilakukan di tingkat pendidikan tinggi, terutama untuk jenjang sarjana, magister, dan doktor. Namun dalam beberapa dekade terakhir, wisuda juga mulai diadakan di tingkat TK, SD, SMP, bahkan PAUD.

Fenomena ini berkembang menjadi budaya populer, dengan format perayaan yang menyerupai wisuda perguruan tinggi, yaitu menggunakan toga, sesi foto, sewa gedung, dan kadang melibatkan biaya tinggi.

Bagi banyak keluarga, wisuda adalah momen haru dan bangga, terlebih jika anak adalah lulusan pertama dalam keluarga. Ia menjadi penanda simbolik keberhasilan dan pencapaian yang layak dirayakan, meski hanya lulus TK atau SD.

Fungsi Sosial dan Psikologis Wisuda

Bagi banyak keluarga di Indonesia, terutama yang berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah, wisuda memiliki makna emosional yang sangat kuat, tapi juga bisa menjadi tekanan tersendiri karena memerlukan biaya yang tak murah.

Beberapa fungsi penting wisuda antara lain adalah apresiasi terhadap pencapaian akademik, momen penghormatan kepada orang tua, ajang perpisahan dan penutupan masa studi, serta ritual transisi menuju tahap kehidupan baru.

Penulis: Rahmadita Widyasari
Tags: dedi mulyadipendidikansarjanasejarahwisuda

Related Posts

Pemkab Wonosobo menggelar Selebrasi Kompetensi Spiritual Peserta Didik sekaligus meluncurkan Komunitas Peserta Didik Inklusif, Selasa(6/5/2025) di Gedung Sasana Adipura.

Pemkab Wonosobo Dorong Pendidikan Berbasis Spiritualitas dan Inklusivitas

May 7, 2025
Anggota DPRD DIY Raden Stevanus Christian Handoko

Dorong Pemerataan Akses Pendidikan, Anggota DPRD DIY Usulkan Digitalisasi Sekolah Rakyat

May 6, 2025
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo

Wujudkan Sekolah Inklusif, Pemkot Yogyakarta Gratiskan Pendidikan bagi Siswa Difabel

May 2, 2025
lambang daerah Kabupaten Bantul

Projotamansari: Filosofi Hidup dan Pembangunan dari Bumi Bantul

May 1, 2025
Ki Hajar Dewantara 'Sang Bapak Pendidikan Indonesia'.

8 Fakta Istimewa Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia Asal Yogyakarta

May 1, 2025
Ilustrasi buruh. [Pexels]

Sejarah Hari Buruh di Indonesia

May 1, 2025
Next Post
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo berfoto bersama para siswa SMP Negeri 16 Yogyakarta seusai meresmikan sekolah tersebut sebagai Sekolah Tunas Unggul. [populi.id/Kristiani Tandi Rani]

SMP Negeri 16 Yogyakarta Didapuk Sebagai Sekolah Tunas Unggul Tepat di Hari Pendidikan Nasional

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

TERPOPULER

poster penolakan iklan minuman keras yang diproduksi cap orang tua bermerek Kaliurang

Warga Lereng Merapi Protes, Tolak Nama “Kaliurang” Jadi Cap Miras

April 21, 2025
Hasto Karyantoro (duduk tengah) bersama perwakilan pemuda dari 17 kapanewon dsaat mengikuti kegiatan Pembinaan Organisasi Kepemudaan, 16–17 April 2025, di Joglo Donowarih.

Hasto Karyantoro Ajak Pemuda Sleman Sadar Peran dalam Pembangunan Daerah

April 17, 2025
Ketua DPRD Sleman Y. Gustan Ganda berfoto bersama jajaran pimpinan media populi.id, Senin (17/3/2025). [Dok. populi.id]

Ketua DPRD Sleman Gustan Ganda Ajak Populi.id Optimalkan Branding Wakil Rakyat

March 17, 2025
Foto bersama tim Sleman United (hitam) dan Vosda Kebumen (putih biru) usai berlaga di GOR Baratan, Pakem, Sleman, Jumat (14/3/2025) petang.

Menangi Laga Persahabatan, Vosda Kebumen Akui Kesulitan Hadapi Sleman United

March 15, 2025
Pengajian akbar API Armageddon

Dihadiri Ribuan Jamaah, Pengajian Akbar Yayasan API Armageddon Berlangsung Meriah

February 18, 2025

Subscribe

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Copyright ©2025 | populi.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO

Copyright ©2025. populi.id - All Right Reserved.