YOGYAKARTA, POPULI.ID – Sepuluh nisan di komplek pemakaman Ngentak, RT 10, Kalurahan Baturetno, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, dirusak orang tak dikenal.
Nisan-nisan itu memuat simbol salib, dan kerusakannya pertama kali diketahui warga pada Minggu (18/5/2025), pukul 06.00 WIB.
Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, memilih tidak berspekulasi. Ia menegaskan belum mengetahui motif di balik perusakan.
“Saya enggak tahu ya, motifnya apa kan saya enggak tahu,” tuturnya, Senin (19/1/2025).
Ia mengaitkan kejadian ini dengan insiden serupa di masa lalu, namun tetap menahan diri untuk bersuara lebih jauh.
“Berarti kan ini kan kembali ke sekian tahun yang lalu kan juga pernah terjadian seperti itu. Tapi saya enggak tahu motifnya apa,” ucapnya.
Sultan menilai persoalan tersebut sebaiknya diusut oleh pihak berwenang dan tidak buru-buru ditanggapi tanpa dasar yang jelas.
“Ya coba nanti kalau memang sudah ada kasus ini ditangani, masalahnya apa, saya enggak berani komentar. Mereka memberitahu kepada publik, saya nggak tahu persoalannya itu kenapa,” ujarnya.
Ia juga menyadari tanggung jawabnya dalam menjaga netralitas pernyataan.
“Saya nggak bisa mengatakan apa-apa karena nggak tahu motifnya apa. Karena nanti kalau asal saya bicara, nanti berbeda dengan fakta yang ada, kan saya jadi diri,” jelasnya.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, menjelaskan bahwa temuan bermula saat seorang warga membersihkan rumput di sekitar area makam.
“Ia melihat papan nisan kayu patah, kemudian mendapati nisan keramik juga rusak,” katanya.
Warga segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Banguntapan setelah berkoordinasi dengan keluarganya.
Hasil pemeriksaan menunjukkan 10 titik perusakan: tujuh nisan kayu dan tiga keramik.
“Sebagian besar dicongkel. Bagian yang dirusak mengarah pada simbol agama,” tegasnya.
Foto-foto yang beredar memperlihatkan bahwa simbol salib menjadi sasaran utama.
Polisi menduga kejadian berlangsung malam hingga dini hari sebelum fajar.
“Peristiwa ini pertama kali terjadi di lokasi tersebut. Motifnya masih diselidiki,” ucapnya.
Pihak kepolisian telah meminta keterangan sejumlah saksi dan pengurus makam, serta menyarankan ahli waris melaporkan kasus ini secara resmi.
Situasi di area makam kini diawasi aparat dan warga.
Polisi mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan menunggu hasil penyelidikan.