YOGYAKARTA, POPULI.ID – Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pertanian dan Pangan melakukan pengawasan keamanan pangan dengan menguji kandungan gizi 16 macam jajanan di sekolah dari 21 lokasi. Satu diantaranya jajanan cilok.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Sukidi menjelaskan, kandungan 100 gram cilok setara dengan 100 gram nasi, namun cilok hanya mengandung sekitar 2,42 gram protein sementara nasi lebih tinggi yaitu 3 gram.
“Anak usia 7-12 tahun kebutuhan proteinnya 40 sampai 55 gram, untuk lemak 55 hingga 65 gram. Sementara pada 100 gram cilok hanya mengandung 1,31 gram. Kandungan karbohidrat pada cilok 43,05 gram lebih tinggi dari nasi yaitu 39,80 gram,” jelasnya sebagaimana dikutip dari laman Pemkot Kota Yogyakarta, Kamis (5/6/2025).
Pihaknya menyatakan, selain cilok dan jajanan yang banyak dikonsumsi anak-anak juga akan dilakukan uji laboratorium kandungan pada saus yang digunakan.
Sementara itu Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menyoroti betul kebiasaan masyarakat khususnya anak-anak yang gemar mengonsumsi jajanan cilok.
“Kalau makanan selingan atau jajannya itu kandungan gizinya kurang lebih sama dengan nasi, nanti makanan utama pendamping nasi yaitu lauk protein hewani akan terlewatkan. Jadi untuk orang tua harus diperhatikan betul apa yang dimakan anaknya,” terang Hasto.
Pihaknya menekankan, untuk mencegah stunting kuncinya adalah asupan protein hewani yang kaya akan Omega-3 untuk meningkatkan kecerdasan otak anak. Seperti telur dan ikan jenis apapun. Termasuk asupan bagi ibu hamil sejak anak masih dalam kandungan.
“Kalau ada anak-anak atau balita sering makan cilok tanpa asupan protein hewani, itu tidak bagus. Bukan dilarang, tapi harus dipahami agar mengutamakan yang pokok, yaitu nasi dan lauk protein hewani agar kebutuhan gizi tercukupi,” ujarnya.
Beberapa jajanan bergizi sebagai pilihan, lanjut Hasto, bisa risoles, lemper, lumpia, maupun arem-arem yang mengandung kandungan gizi lebih banyak.
“Kalau bicara makanan selingan itu banyak yang lebih bergizi. Misalnya risoles, isinya lengkap ada karbohidrat, sayur, telur. Kemudian arem-arem isi sayur dan daging, lemper isi abon, itu mengandung protein hewani” katanya.
Pihaknya berpesan dan mengajak masyarakat untuk lebih memperhatihan apa yang dimakan, khususnya bagi anak-anak. Agar asupan gizi tercukupi dan mendukung tumbuh kembang anak dengan baik.