YOGYAKARTA, POPULI.ID – Sebanyak 29 korban imbas aksi demonstrasi di Yogyakarta dirawat di RSUP Dr Sardjito. Dua di antaranya adalah rujukan dari Purworejo. Puluhan pasien tersebut banyak yang datang ke layanan Unit Gawat Darurat (UGD).
Manajer Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan, menjelaskan sebanyak 14 pasien di antaranya sudah diperbolehkan pulang. Pemulangan belasan pasien tersebut didasari pada kondisi mereka yang menurut penilaian medis dapat melanjutkan pengobatan rawat jalan.
“Dari mulai demo dijalankan itu kami sudah menerima, sampai hari ini, pagi ini jam 7 pagi, menerima 29 pasien yang kami rawat di RSUP Dr Sardjito, terutama di UGD Rumah Sakit Sardjito yang datang,” katanya kepada wartawan, Senin (1/9/2025).
Pasien yang dirawat di rumah sakit memiliki rentang usia yang bervariasi. Pasien termuda berusia 15 tahun dan yang tertua berusia 42 tahun.
“Dari 29 pasien yang masuk itu, usianya ada yang 15 tahun, ada yang 17 tahun, 19 tahun. Yang paling tua usia 42 tahun. Itu yang kami rawat di RSUP Dr Sardjito,” ujar Banu.
Hingga saat ini masih ada 13 pasien yang menjalani rawat inap. Dari 29 pasien yang masuk, ada satu pasien yang dinyatakan meninggal dunia yakni mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta, Rheza Sendy Pratama (21), yang meninggal dunia pada Minggu (31/8/2025).
Banu mengungkapkan, pasien Rheza masuk dalam kondisi kritis pada pukul 06.30 WIB.
“Pasien masuk di kami jam 06.30, masuk sudah dalam kondisi jelek (tidak sadar). Kemudian tim medis kami melakukan RJP atau resusitasi jantung secara maraton sekitar 30 menit. Namun jam 07.06 kami menyatakan beliau meninggal dunia,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, para pasien yang dirawat mayoritas keluhannya adalah luka-luka robek. Ada yang robek di bagian tangan maupun kaki.
“Yang menjadi keluhan kebanyakan adalah luka-luka, robek. Sehingga tindakannya setelah kami jahit, perawatan medisnya secara prosedural selesai, kami perbolehkan pulang untuk bisa kontrol kembali,” jelasnya.
Banu menuturkan bahwa pasien yang dirawat inap kebanyakan mengalami fraktur, yaitu patah tulang. Sebagian besar pasien masuk ke RSUP Dr Sardjito pada tanggal 27 Agustus 2025 malam. Mayoritas pasien berasal dari Yogyakarta, meskipun ada dua pasien yang dirujuk dari Purworejo.
“Paling banyak (masuk) malam Sabtu sampai (Minggu) dini hari. Setelah itu adalah rujukan-rujukan saja,” tuturnya. (Gregorius Bramantyo)