YOGYAKARTA, POPULI.ID – Kondisi sampah di sejumlah depo di Kota Yogyakarta kembali meningkat.
Bahkan di sejumlah titik kondisinya semakin meluber ke jalan buntut semakin berkurangnya kemampuan mengirim sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan.
Kondisi sampah yang meningkat satu diantaranya terjadi di depo Purawisata Jl Brigjen Katamso, Keparakan, Mergangsan, Kota Yogyakarta.
Warga bernama Anita menyampaikan bahwa kondisi depo tersebut membuat usahanya menjadi sepi karena disuguhkan dengan pemandangan sampah.
Terlebih banyaknya para pengangkut sampah, seringkali membuat kondisi sekitar jalan perkotaan tampak kumuh.
“Itu biasanya dari subuh sampai jam 10-11 menjelang siang itu banyak penggerobak sudah pada ngumpul,” katanya Kamis (11/9/2025).
Seorang warga bernama Hartono menjelaskan sampah yang ada di depo membuat lalat lalat bertebaran di sekitar lokasi, bahkan hingga seberang jalan.
Selain itu, bau tersebut menurutnya juga dikeluhkan oleh pegawai kantor yang mengganggu aktivitas.
“Terlebih saat hujan, baunya jadi nggak karuan, banyak belatung besar” ujarnya.
Sebabkan Kecelakaan
Aktivitas para penggerobak pada pagi hari yang sering menyeberang di jalan tanpa adanya pengamanan disebutnya juga membuat masyarakat terganggu. Tidak jarang kecelakaan terjadi di sekitar lokasi.
“Sering terjadi kecelakaan, karena ini jalur cepat kebetulan ada peng gerobak, akhirnya tabrakan. Padahal pas nganter anak sekolah,” katanya.
Ia menyampaikan bahwa kondisi tersebut diperparah dengan tidak adanya pengatur lalu lintas setelah beberapa waktu terkahir petugas kepolisian tidak lagi berjaga.
Disebutnya, kondisi depo sempat baik dengan jumlah penurunan sampah yang cukup signifikan di awal Hasto Wardoyo menjabat sebagai wali kota.
“Padahal dulu Pas dibersihkan Pak Hasto sudah baik, orang mikirnya ada cafe baru, tapi ternyata ada lagi,” katanya.
Ia menyampaikan hanya bisa pasrah dengan kondisi yang dialami.
(populi.id/Hadid Pangestu)