YOGYAKARTA, POPULI.ID – Gubernur DIY Sri Sultan HB X menekankan pentingnya menjaga kelestarian sungai sebagai bagian dari nilai Hamemayu Hayuning Bawana.
Pesan tersebut ia sampaikan ketika mengikuti kegiatan bersih-bersih sungai sekaligus penebaran benih ikan di Bendung Mergangsan, Kota Yogyakarta, Jumat (19/9/2025).
“Bagaimanapun sungai yang bersih menjadi bagian dari nilai Hamemayu Hayuning Bawana yang diakui oleh UNESCO,” ujarnya.
Sultan menegaskan, kondisi alam sepenuhnya ditentukan oleh perilaku manusia. “Mau dijaga atau dirusak, itu terserah manusianya. Tapi itu juga menjadi tanggung jawab kita semua, karena kita ingin lingkungan itu lebih baik,” katanya.
Ia juga mengingatkan dampak buruk bila alam tidak dirawat. “Alam, bumi dan ciptaannya (Tuhan) itu harus dijaga. Jadi ya misal di pegunungan jangan jadi permukiman, nanti juga dibalas oleh bencana alam. Sehingga kali (sungai) ini pun juga harus bersih,” tambahnya.
Sri Sultan HB X menyebut pengakuan UNESCO terhadap nilai Hamemayu Hayuning Bawana mewajibkan adanya evaluasi berkala.
“Harus ada report dan juga pengawasan setiap lima tahun kepada UNESCO. Kalau tidak bisa melaksanakan dasar Hamemayu Hayuning Bawana yang diakui itu, ya dicabut, kan gitu,” tegasnya.
Di sisi lain, Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menyampaikan bahwa pemerintah kota bersama Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) sedang mengerjakan normalisasi di Sungai Code, Winongo, dan Gajahwong. Ia berterima kasih atas dukungan dari Sri Sultan HB X.
Hasto menambahkan, sebanyak sembilan titik jaring sampah (trash barrier) telah dipasang di wilayah perbatasan dengan Sleman dan akan ditambah di titik lainnya.
“Kita akan menambah yang di tengah ini, termasuk yang dikerjakan oleh Balai Besar. Supaya ketika warganya membuang sampah ini bisa kelihatan,” jelasnya.
Upaya serupa juga dilakukan di kawasan sungai bagian selatan yang berbatasan dengan Kabupaten Bantul.
(populi.id/Hadid Pangestu)