YOGYAKARTA, POPULI.ID – Ratusan siswa SMAN 1 Teladan Yogyakarta mengalami gejala keracunan setelah mengkonsumsi menu program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang didistribusikan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Wirobrajan. Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memutuskan untuk menghentikan sementara operasional SPPG tersebut hingga hasil evaluasi dan pemeriksaan laboratorium selesai.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengatakan insiden ini pertama kali diketahui setelah para siswa mulai menunjukkan gejala sekitar 12 hingga 13 jam setelah mengonsumsi makanan pada Rabu (15/10/2025) siang.
“Makanan yang dikonsumsi pukul 11.20 dan gejala baru muncul mulai tadi (Kamis, 16 Oktober 2025) pagi jam 01.00 WIB, atau sekitar 12–13 jam setelah makan,” ujar Hasto, Kamis (16/10/2025).
Menurut Hasto, sebanyak 922 porsi makanan dibagikan pada hari itu. Beberapa jam kemudian, 496 siswa dilaporkan mengalami sakit perut dan diare.
“Kalau penyebabnya dari makanan dan sifatnya toxic non-bacterial, biasanya gejalanya muncul cepat, beberapa menit atau jam setelah makan. Tapi kalau jedanya 12–13 jam, kemungkinan besar bacterial,” jelasnya.
Dari laporan yang diterima, sedikitnya 32 siswa SMAN 1 Teladan Yogyakarta tidak masuk sekolah karena mengalami gejala sakit perut, diare, dan muntah.
Atas kejadian itu, Pemkot telah mengirimkan sampel makanan ke Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi DIY untuk dilakukan uji kultur bakteri. Sementara operasional SPPG Wirobrajan dihentikan sementara hingga hasil pemeriksaan laboratorium keluar.
“Jadi sampai menunggu hasil evaluasi. Saya kira itu menjadi bagian protap. Protapnya kalau ada peristiwa seperti ini ya (SPPG) dihentikan sementara sampai nanti hasil evaluasi,” kata Hasto.
Ia menambahkan akan mengunjungi langsung lokasi SPPG Wirobrajan dan dua rumah siswa terdampak sebagai bagian dari pemantauan lapangan. Sementara itu, kepala sekolah SMAN 1 Teladan Yogyakarta telah mengerahkan petugas sekolah untuk melakukan kunjungan ke rumah seluruh siswa yang terdampak guna memastikan kondisi mereka terpantau dengan baik.
Selain di SMAN 1 Teladan Yogyakarta, Hasto menyebut kasus serupa juga dilaporkan terjadi di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta yang juga menerima distribusi makanan dari SPPG Wirobrajan. Di sekolah tersebut, tercatat 65 siswa mengalami gejala serupa.
“Gejalanya juga sama, ada yang mulas, diare, mencret beberapa kali. Tapi kami masih akan cek langsung ke sekolah karena ini baru kami terima informasinya,” ujar Hasto.
SPPG Wirobrajan diketahui menyediakan menu MBG untuk 3.444 siswa dari sembilan sekolah. Namun, siswa yang dilaporkan mengalami gejala sakit perut hanya berasal dari SMAN 1 Teladan Yogyakarta dan SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta.
Pihak Pemkot juga masih menelusuri kemungkinan sekolah lain yang terdampak. Mengingat SPPG Wirobrajan juga mendistribusikan makanan ke jenjang SD dan SMP. Hasto memastikan biaya pengobatan seluruh siswa yang terdampak ditanggung oleh BPJS Kesehatan.