YOGYAKARTA, POPULI.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta akan menggelar Deklarasi Menuju Jogja Tangguh Bencana pada Kamis (30/10/2025). Kegiatan ini menjadi puncak rangkaian peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) 2025 yang mengusung semangat kolaborasi lintas sektor dan aksi nyata untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta, Nur Hidayat, menjelaskan Kota Yogyakarta memiliki tingkat kerentanan yang tinggi terhadap berbagai ancaman bencana, seperti gempa bumi, banjir, cuaca ekstrem, dan kebakaran permukiman.
“Kepadatan penduduk, aktivitas ekonomi yang padat, serta banyaknya bangunan cagar budaya menuntut kesiapsiagaan yang kuat dari semua pihak,” ujarnya, Rabu (29/10/2025).
Menurutnya, momentum Bulan PRB menjadi saat yang tepat untuk memperkuat sinergi lintas sektor. Melalui deklarasi ini, Pemerintah Kota Yogyakarta menegaskan ketangguhan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah semata.
Hidayat menyebut deklarasi ini juga menjadi bagian dari implementasi Roadmap Penanggulangan Bencana Kota Yogyakarta Tahun 2025–2030 yang memuat visi “Yogyakarta Tangguh, Aman, dan Terkelola dalam Menghadapi Bencana”. Dokumen ini menekankan pentingnya penguatan kelembagaan, kapasitas masyarakat, dan infrastruktur yang tangguh sesuai amanat Perda Kota Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penanggulangan Bencana Daerah.
Ia menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk meneguhkan komitmen bersama lintas sektor dalam membangun ketangguhan sebelum, saat, dan pasca bencana. Kemudian meningkatkan sinergi, koordinasi, dan kolaborasi multipihak dalam penanggulangan bencana.
“Menjadikan gerakan PRB sebagai gerakan kolektif berkelanjutan di seluruh wilayah kota,” katanya.
Gerakan menuju Jogja Tangguh Bencana ini juga sejalan dengan 10 Langkah Mendasar Kota Tangguh Bencana yang ditetapkan oleh United Nations Office for Disaster Risk Reduction (UNDRR). Mencakup penguatan kelembagaan, pemahaman risiko, ketangguhan keuangan dan infrastruktur, hingga pemulihan yang berorientasi Build Back Better.
“Melalui deklarasi ini kami berharap terbangun sinergi kuat antar unsur pentahelix dalam penanggulangan bencana, tumbuhnya kesadaran publik bahwa kesiapsiagaan adalah budaya bersama, serta lahirnya rencana aksi kolaboratif lintas sektor menuju ketangguhan kota yang berkelanjutan,” ucap Hidayat.
Ketua Forum Kampung Tangguh Bencana (KTB) Kota Yogyakarta, Tri Handoko, menyebut keberadaan KTB menjadi bagian penting dari unsur pentahelix di Kota Yogyakarta yang mendukung program pengurangan risiko bencana.
“Ini sangat mendukung sekali kegiatan yang ada di Kota Yogyakarta, kaitan dengan pengurangan resiko bencana yang menjadi program dari Pemerintah Kota Yogyakarta,” tuturnya.
Ia mengatakan setiap pengurus KTB semuanya sudah mendapatkan pelatihan-pelatihan mulai dari tingkat dari BPBD Kota Yogyakarta. Sehingga banyak awam yang telah terlatih yang ada di setiap KTB.
 
                                













