SLEMAN, POPULI.ID – Pembangunan Tol Jogja–Solo Seksi 2 Paket 2.2 terus berkejaran dengan waktu.
Namun, pemindahan tiga kompleks makam di Padukuhan Kaweden, Kalurahan Tirtoadi, Mlati, Sleman masih belum bisa dilakukan lantaran menunggu respons resmi dari PT Jasa Marga.
Ketiga makam yang berada di atas tanah Sultan Ground itu masuk kategori fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos), sehingga mekanisme pemindahannya berbeda dengan bangunan biasa.
“Kalau makam itu masuk fasilitas umum atau sosial. Mekanismenya khusus, tidak sama dengan bangunan tegakan di Sultan Ground,” jelas Agung Murhandjanto, Humas PT Adhi Karya Proyek Tol Solo–Jogja Seksi 2 Paket 2.2, Rabu (10/9/2025).
Menurut Agung, masyarakat padukuhan telah membentuk panitia pemindahan makam yang disahkan pemerintah Kalurahan Tirtoadi.
Panitia tersebut akan menjadi pihak resmi yang bersurat ke Jasa Marga untuk menyatakan kesanggupan pemindahan.
“Surat dari kalurahan sudah selesai, kemungkinan besok sampai ke Jasa Marga,” ujarnya.
Jika respons Jasa Marga keluar, pemindahan makam diperkirakan bisa dilakukan bulan ini.
Sebelum prosesi pemindahan, akan dilakukan persiapan berupa pembersihan lahan dan pembangunan pagar di lokasi baru.
Rencananya, ketiga kompleks makam akan digabung menjadi satu dan dipindahkan hanya sekitar 100 meter dari lokasi lama, ke arah utara jalur tol.
Sosialisasi juga akan digelar dengan menghadirkan para ahli waris makam.
Agung menegaskan seluruh biaya pemindahan ditanggung Jasa Marga.
“Ada permohonan dari panitia melalui lurah, nanti Jasa Marga yang membayar pemindahan makam,” katanya.
Meski proses administrasi pemindahan makam masih menunggu, progres fisik Tol Jogja–Solo Seksi 2 Paket 2.2 sendiri sudah mencapai 65 persen.
Lahan yang belum bebas tinggal tiga bidang dan saat ini masuk proses konsinyasi di Pengadilan Negeri Sleman.
Artinya, nasib ratusan jenazah di tiga kompleks makam tersebut kini menunggu lampu hijau dari Jasa Marga sebelum konstruksi tol bisa benar-benar melaju tanpa hambatan.