SLEMAN, POPULI.ID – Menjelang akhir tahun 2025, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman masih aktif melaksanakan sejumlah proyek pengadaan barang dan jasa. Salah satu item yang diadakan adalah kendaraan operasional untuk layanan Samsat Keliling.
Kepala Bidang Aset Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sleman, Dwi Nugroho, mengungkapkan ada tiga jenis pengadaan barang dengan nilai anggaran cukup besar di bidang yang ia tangani. Salah satunya adalah dua unit kendaraan untuk layanan Samsat Keliling, yakni mobil HiAce dan mobil pick-up yang telah dimodifikasi sesuai kebutuhan operasional.
“Satu pick-up, satu HiAce yang dicustom. Yang (mobil) Samsat itu (nilainya) mungkin hampir Rp 1 miliar karena macam-macam isinya, ada beberapa piranti komputer. Lalu yang pick-up itu dicustom juga untuk mengangkut mesin cetak Tanda Nomor Kendaraan Bermotor, sehingga memang ada custom-nya,” ungkapnya, Senin (6/10/2025).
Ia menyebut, kendaraan untuk layanan Samsat Keliling akan segera dikirim ke Sleman, bersamaan dengan bus sekolah yang pengadaannya dilakukan dalam beberapa pekan terakhir. Bus tersebut akan dikelola oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Sleman dan dibeli menggunakan dana APBD dengan nilai sebesar Rp 830 juta.
Terkait rencana pengadaan tahun 2026, Dwi menyampaikan Pemkab Sleman kembali mengalokasikan anggaran untuk pengadaan lahan. Rencananya, akan ada dua bidang tanah yang dibeli. Lahan tersebut nantinya akan dimanfaatkan untuk memperluas area parkir Puskesmas Seyegan serta untuk keperluan pembangunan atau pengembangan sekolah.
Selain pengadaan kendaraan, di tahun ini BKAD Sleman juga telah menyelesaikan proses pembebasan lahan di Padukuhan Sempu, Pakem, Sleman. Lahan yang sebelumnya berstatus Sertifikat Hak Milik (SHM) atas nama warga tersebut dibeli dengan alokasi anggaran sebesar Rp 200 juta.
“Yang tanah itu sudah negosiasi, sudah deal. Paling nanti tinggal pelepasan di Kantor Pertanahan ATR/BPN saja,” kata Dwi.