SLEMAN, POPULI.ID – Momen tak terduga terjadi dalam Inaugurasi PW GP Ansor DIY bertajuk “Ansor Istimewa Menuju Ansor Masa Depan” sekaligus Peringatan Harlah ke-91 Ansor di Kompleks Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, Sabtu (26/4/2025).
Di tengah seremoni, PW GP Ansor DIY menganugerahkan Penghormatan Martabat Kemanusiaan kepada Paus Fransiskus yang baru saja wafat.
Penghormatan tersebut menjadi bagian dari rangkaian acara yang mencakup Apel Ketahanan Pangan bersama BANSER, TNI, dan Polri, penanaman pohon, pelantikan, peluncuran kemitraan, hingga penganugerahan Ansor Lifetime Achievement.
Ketua Umum GP Ansor, Addin Jauharuddin, menyatakan penyerahan penghormatan kepada Paus Fransiskus merupakan penghargaan atas kiprah kemanusiaannya.
“Ini bentuk cinta kasih Ansor kepada Bapak Paus. Beliau bukan hanya pemimpin agama, tetapi juga jembatan perdamaian dunia,” katanya.
Ia menekankan peran aktif Paus Fransiskus dalam mendorong perdamaian, termasuk seruan gencatan senjata di Gaza pada Paskah terakhir sebelum wafat.
“Usulan beliau tentang penghentian agresi militer dan pembebasan sandera sangat menyentuh hati kami,” tambahnya.
Ia juga mengenang kunjungan lintas agama ke Vatikan sebelum rencana kunjungan Paus ke Indonesia.
Dalam pertemuan itu, Paus Fransiskus menandatangani dokumen khusus untuk GP Ansor.
“Pesan beliau jelas: Ansor harus menjadi penggerak perdamaian, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga dunia,” tegasnya.
Sementara itu, Romo Tedjo Sukarno dari Keuskupan Malang mengaku terkejut atas penghormatan kepada Paus Fransiskus dalam acara tersebut.

“Awalnya saya hanya hadir untuk menghormati inaugurasi. Ternyata ada momen sedalam ini,” ujarnya.
Ansor dan dirinya sebelumnya pernah terlibat dalam penandatanganan Deklarasi Vatikan–Jakarta, yang meneruskan semangat Dokumen Abu Dhabi tentang persaudaraan manusia.
“Di tengah misa arwah Paus, saya hadir di sini demi kemanusiaan,” ungkapnya dengan suara bergetar.
Menurutnya, satu kata dalam sambutan Ketua Ansor, yakni peduli, menjadi kunci membangun jembatan kemanusiaan.
“Ketika kita memandang semua manusia sebagai saudara, martabat kemanusiaan akan pulih,” ucapnya.
Sebagai penutup, Romo Tedjo mengingatkan bahwa prinsip yang dibawa Paus Fransiskus harus terus dirawat, tidak hanya oleh gereja, tetapi juga seluruh komunitas lintas iman.
“Memanusiakan manusia secara manusia adalah tugas kita bersama, apa pun latar belakangnya,” pesannya.
GP Ansor DIY menegaskan, penghormatan kepada Paus Fransiskus merupakan bagian dari agenda besar memperkuat misi kemanusiaan lintas iman.
Inisiatif ini memperkuat posisi Ansor sebagai organisasi kepemudaan Islam yang konsisten menggerakkan perdamaian dunia.