POPULI.ID – Di balik sorotan mundurnya Hasan Nasbi dari kursi Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, muncul sosok Prasetyo Hadi yang kini menjadi juru bicara Presiden Prabowo Subianto.
Penunjukan ini menandai babak baru bagi Prasetyo, pria yang selama ini bekerja dalam diam, kini tampil di garis depan komunikasi Istana.
Prasetyo Hadi bukanlah nama asing dalam lingkaran politik nasional. Ia lahir di Ngawi, 28 Oktober 1979.
Sejak muda, ia telah terbiasa dengan disiplin ketat—masa SMA-nya ditempa di Taruna Nusantara, lulus pada 1998.
Tak lama berselang, ia melanjutkan studi ke Universitas Gadjah Mada, mengambil jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan, sebuah pilihan yang merefleksikan kepeduliannya terhadap lingkungan dan tata kelola sumber daya alam. Ia menuntaskan kuliahnya pada 2006.
Dunia politik mulai memikatnya pada 2008, ketika ia bergabung dengan Partai Gerindra.
Bukan sekadar anggota partai, Prasetyo tumbuh menjadi kader andal yang dikenal cermat dan loyal.
Karier politiknya melesat saat ia dilantik sebagai anggota DPR RI melalui mekanisme pergantian antar waktu (PAW) pada 1 September 2020, menggantikan Harry Poernomo.
Di Senayan, ia bertugas di Komisi II, yang membidangi urusan pemerintahan, otonomi daerah, dan kepemiluan—bidang yang membentuk fondasi pemahamannya atas sistem birokrasi dan tata kelola negara.
Kepercayaan Prabowo pada Prasetyo terbukti tak berhenti di parlemen.
Usai terpilih sebagai Presiden 2024–2029, Prabowo mengangkatnya sebagai Menteri Sekretaris Negara, sebuah jabatan strategis yang menghubungkan roda birokrasi dengan pucuk pimpinan eksekutif.
Di tengah dinamika komunikasi publik yang memanas, terutama pasca-kontroversi ucapan Hasan Nasbi soal insiden kepala babi ke jurnalis Tempo, Prasetyo tampil sebagai figur penyeimbang.
Sebelum Hasan resmi mundur pada 21 April 2025, Prabowo telah menunjuk Prasetyo sebagai juru bicara.
Penugasan itu menegaskan kepercayaan penuh Presiden terhadap Prasetyo dalam merawat citra dan pesan pemerintahan.
Kini, Prasetyo Hadi memikul dua peran strategis: sebagai Mensesneg dan wajah resmi komunikasi presiden.
Dari rimba konservasi hingga panggung Istana, ia menunjukkan bahwa kerja senyap pun bisa berbicara nyaring.