BANTUL, POPULI.ID – Setiap daerah memiliki semboyan yang tak sekadar menjadi penghias dokumen resmi, melainkan juga menjadi cerminan karakter dan semangat warganya.
Di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, semboyan Projotamansari telah lama menjadi identitas sekaligus panduan moral dalam menjalani kehidupan dan membangun masa depan bersama.
Lebih dari sekadar rangkaian kata, Projotamansari adalah akronim yang merangkum nilai-nilai luhur, mencerminkan harapan masyarakat Bantul akan kehidupan yang produktif, aman, tertib, sehat, serta selaras dengan alam dan budaya.
Semboyan Projotamansari merupakan kependekan dari tujuh prinsip utama: *Produktif, Profesional, Ijo Royo-Royo, Tertib, Aman, Sehat, dan Asri.
Setiap kata menyimpan filosofi mendalam yang menjadi fondasi bagi kehidupan sosial dan arah pembangunan di Bantul.
1. Produktif
Bantul mendorong warganya untuk menggali dan mengoptimalkan segala potensi, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Semangat produktivitas inilah yang diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan daerah, menjadikan setiap bidang kehidupan sebagai ladang manfaat.
2. Profesional
Profesionalisme menjadi pijakan penting. Masyarakat diharapkan memiliki kompetensi dan dedikasi tinggi dalam bidang masing-masing. Kualitas kerja, efisiensi waktu, pemanfaatan tenaga dan sumber daya menjadi tolok ukur kemajuan yang berkelanjutan.
3. Ijo Royo-Royo
Falsafah agraris Bantul tercermin dalam prinsip ini. Tiada lahan yang disia-siakan; setiap jengkal tanah diusahakan agar hijau dan bermanfaat, baik di musim hujan maupun kemarau. Inilah wujud kecintaan masyarakat Bantul terhadap lingkungan, sekaligus upaya menjaga warisan agraris di tengah geliat industrialisasi.
4. Tertib
Ketertiban tak hanya menyangkut lalu lintas atau administrasi. Ia adalah wujud kesadaran warga dalam menjalankan hak dan kewajiban. Dengan menjunjung hukum dan aturan, terciptalah tatanan masyarakat yang harmonis dan berdisiplin tinggi.
5. Aman
Keamanan lahir dari ketertiban yang dijaga bersama. Bantul menempatkan rasa aman dan tenteram sebagai syarat utama bagi tumbuhnya kesejahteraan. Stabilitas sosial menjadi landasan bagi setiap proses pembangunan.
6. Sehat
Lingkungan yang tertib dan bersih akan menumbuhkan generasi yang sehat secara jasmani dan rohani. Kesehatan dipandang sebagai hak sekaligus tanggung jawab bersama, demi mewujudkan masyarakat yang kuat dan tangguh.
7. Asri
Aspek keindahan dan kenyamanan lingkungan juga menjadi perhatian. Tata ruang yang serasi antara desa dan kota, pemanfaatan ruang yang bijak, serta kreativitas dalam menjaga keseimbangan dengan alam menjadikan Bantul terasa sejuk, damai, dan menenteramkan—bukan karena kemewahan, melainkan karena keaslian.
Semboyan Projotamansari bukan sekadar identitas. Ia adalah semangat kolektif yang terus dihidupkan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Bantul.
Di balik tujuh kata itu, tersimpan cita-cita besar untuk mewujudkan daerah yang mandiri, berbudaya, dan sejahtera secara berkelanjutan.