YOGYAKARTA, POPULI.ID – Dalam upaya memperkuat ketahanan keluarga dan menekan angka perceraian yang kian mengkhawatirkan, Pemerintah Kota Yogyakarta akan segera meluncurkan Sekolah Pra Nikah.
Program ini dirancang sebagai ruang edukatif bagi calon pengantin agar lebih siap secara mental, spiritual, fisik, dan emosional sebelum mengarungi kehidupan rumah tangga.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengungkapkan hal tersebut saat menjadi pembicara dalam acara Ngaji Amida (Akhwat dan Ummi Muda) yang digelar oleh komunitas Teras Dakwah, Jumat (2/4) di Teras Dakwah Nitikan, Umbulharjo.
“Persiapan menikah bukan hanya soal cinta, tapi juga kesiapan lahir dan batin untuk menghadapi dinamika rumah tangga. Sekolah Pra Nikah ini akan membekali calon pasangan dengan wawasan penting agar keluarga yang mereka bangun bisa langgeng dan harmonis,” kata Hasto.
Menurutnya, tingginya angka perceraian yang didominasi oleh gugatan dari pihak perempuan menunjukkan adanya ketidaksiapan dalam membina rumah tangga.
Oleh karena itu, Pemkot menggandeng berbagai pihak, mulai dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), tokoh agama, hingga psikolog untuk merancang kurikulum yang menyentuh aspek holistik kehidupan pernikahan.
“Calon pengantin perlu memahami pentingnya kesehatan reproduksi, kesiapan ekonomi, serta peran masing-masing dalam keluarga. Semua itu harus disiapkan sejak sebelum akad nikah,” tambahnya.
Program Sekolah Pra Nikah ini diharapkan menjadi langkah preventif yang efektif dalam mencegah konflik rumah tangga sejak dini.
Pemkot berharap, dengan edukasi yang tepat, angka perceraian bisa ditekan dan lebih banyak keluarga di Yogyakarta yang tumbuh harmonis dan bahagia.
Dukungan terhadap ketahanan keluarga juga datang dari komunitas Teras Dakwah. Koordinator dan Pengawas Program Amida Teras Dakwah, Eka Juli, mengungkapkan bahwa pihaknya telah lebih dahulu menginisiasi Sekolah Ketahanan Keluarga berbasis Siroh Nabawiyah yang terbuka untuk umum.
“Melalui pendekatan spiritual dan historis dari teladan Rasulullah SAW, kami ingin peserta memiliki dasar yang kuat dalam membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah,” ujar Eka.
Ia juga menambahkan bahwa sinergi antara pemerintah dan komunitas menjadi kunci keberhasilan pembekalan pra nikah di Kota Yogyakarta.
“Kami percaya, pendidikan keluarga yang kokoh dimulai dari pemahaman yang benar sejak sebelum pernikahan,” tutupnya.