YOGYAKARTA, POPULI.ID – Nama Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D., ikut terseret dalam polemik ijazah Presiden Joko Widodo. Ia menjadi pihak yang digugat atas tuduhan melakukan perbuatan melawan hukum terkait keabsahan ijazah Jokowi.
Gugatan ini dilayangkan Ir. Komarudin ke Pengadilan Negeri Sleman dengan nomor perkara 106/Pdt.G/2025/PN Smn tertanggal 5 Mei 2025. Tak hanya Prof. Ova, gugatan juga ditujukan kepada empat wakil rektor, dekan, kepala perpustakaan Fakultas Kehutanan, serta dosen pembimbing akademik Jokowi semasa kuliah.
Di tengah sorotan ini, publik pun menaruh perhatian pada sosok Prof. Ova Emilia. Siapa sebenarnya perempuan yang kini memimpin salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia ini?
Prof. Ova Emilia lahir di Yogyakarta pada 19 Februari 1964. Saat ini, ia berusia 61 tahun dan menjabat sebagai Rektor UGM periode 2022–2027. Ia resmi dilantik pada 27 Mei 2022, mencatat sejarah sebagai perempuan kedua yang dipercaya memimpin UGM, universitas bergengsi yang dijuluki “Kampus Biru.”
Pendidikan Prof. Ova dimulai di SMP Negeri 5 Yogyakarta dan SMA Negeri 1 Yogyakarta. Ia kemudian melanjutkan studi di Fakultas Kedokteran UGM, menempuh pendidikan dokter umum dan profesi. Tak berhenti di situ, ia meraih gelar Master of Medical Education dari University of Dundee, Skotlandia.
Selanjutnya, ia menyelesaikan pendidikan sebagai dokter spesialis dan subspesialis obstetri dan ginekologi di FK UGM, lalu meraih gelar doktor (S3) dari University of New South Wales, Australia.
Prof. Ova telah mengabdi sebagai dosen di UGM sejak tahun 1990. Kariernya moncer di dunia pendidikan kedokteran. Ia pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM selama dua periode (2016–2021 dan 2021–2022).
Selain itu, ia pernah menjadi:
– Wakil Dekan Bidang Akademik FK-KMK UGM
– Ketua Tim Pelaksana Program Pendidikan Dokter Spesialis
– Anggota Tim Perencanaan SDM RS Akademik UGM
Hingga kini, Prof. Ova juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Negeri Indonesia (AFKNI) serta Chief Editor Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia.
Di luar jabatan struktural, ia aktif menulis buku dan jurnal ilmiah, khususnya di bidang kesehatan dan pendidikan kedokteran.
Prof. Ova mewarisi semangat akademik dari ayahnya, Zaini Dahlan, yang pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) dan UIN Sunan Kalijaga.
Pada tahun 1990, ia menikah dengan pria asal Korea Selatan, Jang Keun Wong, yang kemudian memeluk Islam dan berganti nama menjadi Abdul Nasir. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai empat anak, salah satunya mengikuti jejak sang ibu menjadi dokter.
Prestasi dan Penghargaan
Kiprah Prof. Ova di bidang kedokteran dan pendidikan telah membuahkan sejumlah penghargaan bergengsi, antara lain:
– First Prize for Young Gynecologist Award (1998)
– SIDA Award (2006)
– Dosen Terbaik UGM (2010)
– Bangga Kencana Award (2020)
– Pemenang berbagai lomba presentasi ilmiah dan poster pada forum kedokteran nasional dan internasional.
Dengan rekam jejak yang panjang dan prestasi yang gemilang, Prof. Ova Emilia tak hanya dikenal sebagai pemimpin akademik, tetapi juga tokoh perempuan inspiratif di dunia pendidikan Indonesia.