SLEMAN, POPULI.ID – Dugaan kerusakan parah pada atap ruang guru SD Sarikarya, Jalan Asem Gede nomor 48, Gempol, Condongcatur, Kecamatan Depok mendorong Komisi D DPRD Sleman melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada Kamis (15/5).
Ketua Komisi D DPRD Sleman, M Arif Priyo Susanto, bersama sejumlah anggota DPRD lainnya turun langsung ke lokasi untuk menindaklanjuti laporan masyarakat dan memastikan kondisi bangunan yang dikhawatirkan membahayakan keselamatan guru dan siswa.
“Kami datang untuk melihat langsung kondisi ruang guru dan mengantisipasi agar tidak terjadi insiden serupa seperti yang pernah terjadi di SD Kledokan,” ujar Arif.
Arif menegaskan, pihaknya telah mengalokasikan anggaran perbaikan melalui APBD Perubahan 2025, khusus untuk rehabilitasi ruang guru di SD Sarikarya yang mengalami kerusakan.
Sekolah yang berdiri sejak 1878 ini memiliki nilai historis tinggi. Namun kini, ruang guru dalam kondisi memprihatinkan. Kepala Sekolah SD Sarikarya, Dwi Karti, menyebutkan bahwa ruang tersebut sangat dibutuhkan sebagai tempat koordinasi para tenaga pendidik.
“Selama ini koordinasi kami lakukan seadanya karena tidak ada ruang yang memadai. Kami sangat berharap ruang guru ini segera diperbaiki,” katanya.
Dwi menjelaskan, kerusakan mulai tampak dalam sebulan terakhir. Pihak sekolah pun telah mengajukan proposal perbaikan ke instansi terkait. Ia menyambut baik kedatangan Komisi D sebagai bentuk perhatian nyata terhadap dunia pendidikan di daerah.
Menanggapi hal tersebut, Priyo menyampaikan bahwa Komisi D telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp4,1 miliar untuk rehabilitasi gedung sekolah di Sleman. Dana tersebut direncanakan untuk merenovasi 19 SD dan 3 SMP.
“Saat ini kami masih menunggu proses anggaran berjalan. Kami akan kawal agar pelaksanaannya tepat waktu dan sesuai kebutuhan di lapangan,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Sleman, Sri Adi Marsanto, menjelaskan bahwa pihaknya menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan pendidikan. Saat ini, Dinas membawahi 512 SD, 122 SMP, dan lebih dari 500 TK di seluruh wilayah Sleman.
“Dengan keterbatasan anggaran, kami harus menetapkan skala prioritas. SD Sarikarya termasuk prioritas utama karena kondisi atap yang rusak bisa mengancam keselamatan siswa dan guru,” tegasnya.
Dinas Pendidikan Sleman juga telah memetakan tingkat kerusakan bangunan sekolah ke dalam kategori ringan, sedang, dan berat, serta terus menjalin koordinasi dengan DPRD Sleman untuk percepatan penanganan.
Sri Adi berharap sidak tersebut dapat menjadi langkah konkret dalam mempercepat perbaikan infrastruktur pendidikan di Sleman, demi menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi seluruh insan pendidikan.