• Tentang Kami
Saturday, June 14, 2025
populi.id
No Result
View All Result
  • Login
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
No Result
View All Result
populi.id
No Result
View All Result
Home headline

Mengenang Gempa Dahsyat di Yogyakarta 19 Tahun Silam: Luka Lama yang Tak Terlupa

Gempa berkekuatan 5,9 magnitudo yang terjadi pada pukul 05.53 WIB di pagi buta itu, masih membekas dalam ingatan masyarakat.

Rahadian BagusbyRahadian Bagus
May 27, 2025
in headline
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Mengenang Gempa Dahsyat di Yogyakarta 19 Tahun Silam: Luka Lama yang Tak Terlupa
0
SHARES
5
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare via WhatsApp

 

YOGYAKARTA, POPULI.ID – Hari ini, 27 Mei 2025, genap 19 tahun peristiwa gempa dahsyat yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya.

BERITA MENARIK LAINNYA

Trans Jogja Mengaspal di Wonosari, Langkah Nyata Bangun Konektivitas Wilayah Selatan DIY

Wukirsari Ditetapkan Sebagai Kawasan Berbasis Kekayaan Intelektual, Abdul Halim: Menguatkan Eksistensinya

Gempa berkekuatan 5,9 magnitudo yang terjadi pada pukul 05.53 WIB di pagi buta itu, masih membekas dalam ingatan masyarakat, terutama warga Kabupaten Bantul yang menjadi wilayah paling terdampak.

Berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa ini merupakan salah satu yang menimbulkan kerusakan paling masif dalam sejarah Indonesia.

Guncangannya terasa kuat dan berlangsung selama hampir satu menit, cukup untuk meruntuhkan ratusan ribu bangunan serta merenggut ribuan nyawa.

Ribuan Nyawa Melayang dan Rumah Rata dengan Tanah

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul mencatat, sedikitnya 4.143 orang meninggal dunia di wilayah Bantul saja.

Di seluruh wilayah terdampak seperti Sleman, Kulon Progo, Gunungkidul, hingga Klaten di Jawa Tengah bagian selatan, korban jiwa tercatat mencapai lebih dari 5.782 orang.

Puluhan ribu lainnya mengalami luka-luka, dan sekitar 390 ribu unit rumah hancur—baik rusak berat, sedang, maupun ringan.

Kepala Pelaksana BPBD Bantul saat itu, Dwi Daryanto, menegaskan bahwa yang menjadi penyebab utama jatuhnya korban bukanlah gempa semata, melainkan bangunan yang tidak tahan guncangan.

“Gempa tidak membunuh, tetapi bangunan yang menyebabkan korban luka dan meninggal dunia,” ungkapnya.

Kepanikan Massal dan Isu Tsunami

Tak hanya kerusakan fisik, bencana ini juga memicu kepanikan luar biasa.

Isu akan datangnya tsunami menyebar cepat, membuat ribuan warga berlarian menyelamatkan diri.

Lalu lintas lumpuh, kecelakaan meningkat, dan banyak yang terluka karena berdesak-desakan menyelamatkan diri.

Namun, BMKG memastikan bahwa gempa ini tidak memicu gelombang tsunami.

Episentrum gempa berada di daratan, tepatnya di titik 8,26 LS dan 110,33 BT, sekitar 38 km selatan Yogyakarta dengan kedalaman 33 km.

Gempa dipicu oleh aktivitas tumbukan antara Lempeng Indo-Australia dan Eurasia di selatan Pulau Jawa.

Yogyakarta Porak-Poranda

Berbagai bangunan di pusat kota Yogyakarta turut mengalami kerusakan berat. Toko buku Gramedia di Jalan Jenderal Sudirman roboh.

Kawasan Mangkubumi hingga Malioboro juga tak luput dari dampaknya. Warung makan, pertokoan, hingga minimarket menutup operasi.

Di sektor ekonomi, situasi nyaris lumpuh total. Listrik padam, jaringan telekomunikasi terganggu, Bandara Adisutjipto ditutup sementara, dan sejumlah pasar rakyat runtuh.

Pasar Piyungan rata dengan tanah, sementara bangunan Pasar Bantul ambruk sebagian. Sekitar 40 base transceiver station (BTS) Telkomsel tidak berfungsi, menambah kesulitan komunikasi saat itu.

Monumen Pengingat Duka

Sepuluh tahun setelah bencana, sebuah monumen didirikan sebagai pengingat tragedi ini.

Letaknya sekitar 400 meter dari pertemuan Sungai Opak dan Oya, yang diyakini sebagai pusat gempa.

Monumen tersebut kini menjadi tempat perenungan dan penghormatan terhadap para korban dan kekuatan masyarakat yang berhasil bangkit dari keterpurukan.

Pelajaran dari Tragedi

Hingga kini, peristiwa 27 Mei 2006 tetap menjadi pelajaran penting dalam mitigasi bencana.

Masyarakat dan pemerintah terus berupaya membangun kesadaran akan pentingnya bangunan tahan gempa dan sistem peringatan dini.

Yogyakarta mungkin telah pulih secara fisik, tetapi kenangan akan pagi yang mencekam itu akan terus hidup dalam ingatan kolektif warganya, sebagai pengingat akan rapuhnya kehidupan dan pentingnya kesiapsiagaan.

Tags: bantulBPBD BantulgempaGempa YogyakartaYogyakarta

Related Posts

Trans Jogja

Trans Jogja Mengaspal di Wonosari, Langkah Nyata Bangun Konektivitas Wilayah Selatan DIY

June 13, 2025
Kalurahan Wukirsari, Bantul

Wukirsari Ditetapkan Sebagai Kawasan Berbasis Kekayaan Intelektual, Abdul Halim: Menguatkan Eksistensinya

June 13, 2025
SMAN 8 Yogyakarta satu diantara top SMA unggulan di kawasan Kota Yogyakarta

Top 7 SMA Unggulan di Kota Yogyakarta, Bisa Jadi Referensi SPMB 2025

June 13, 2025
Kantor Bupati Bantul

Pemkab Bantul Buka Program Transmigrasi 2025 untuk Tujuan Kaltim dan Kalteng

June 12, 2025
10 SD Favorit di Bantul dengan Akreditasi A, Layak Jadi Pilihan!

10 SD Favorit di Bantul dengan Akreditasi A, Layak Jadi Pilihan!

June 12, 2025
Ilustrasi penanganan Covid-19

Pemda DIY Tak Ambil Tindakan Lebih Jauh Soal Temuan Kasus Covid-19

June 12, 2025
Next Post
Peluncuran buku the Silent of Organization karya Wildan Wongso di Sleman City Hall, Senin (26/5/2025)petang.

Luncurkan Buku The Silent Killer of Organizations, Wildan Sanjoyo: Risiko Bukan Dihindari Tapi Dikelola

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

TERPOPULER

Para ojol dari berbagai aplikasi menggelar aksi di kawasan Titik Nol Kilometer bertajuk Kebangkitan Transportasi Online, Selasa (20/5/2025).

Aksi Ojol Turun ke Jalan Direspons, Sekda DIY Sambut Aspirasi Soal Regulasi dan Kesejahteraan

May 21, 2025
Ilustrasi SMP di Sleman

8 SMP Terbaik di Sleman yang Bisa Jadi Pilihan

June 4, 2025
poster penolakan iklan minuman keras yang diproduksi cap orang tua bermerek Kaliurang

Warga Lereng Merapi Protes, Tolak Nama “Kaliurang” Jadi Cap Miras

April 21, 2025
Polresta Sleman menetapkan Christiano Pengarapenta penabrak mahasiswa UGM Argo sebagai tersangka dan terancam hukuman 6 tahun penjara

Penabrak Argo Ditetapkan Sebagai Tersangka, Terancam Hukuman 6 Tahun Penjara

May 28, 2025
Polresta Sleman menggelar konferensi pers sekaligus merilis sosok Christiano pengemudi BMW yang tewaskan mahasiswa UGM Argo di Jalan Palagan, Sleman, Rabu (28/5/2025).

Kejanggalan Tewasnya Mahasiswa UGM Usai Ditabrak BMW, Polisi Ungkap Upaya Penggantian Pelat Nomor

May 28, 2025

Subscribe

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Copyright ©2025 | populi.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO

Copyright ©2025. populi.id - All Right Reserved.