YOGYAKARTA, POPULI.ID – Bajaj Maxride digadang-gadang menjadi moda transportasi anyar di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kendaraan roda tiga modern ini sudah beroperasi sejak beberapa pekan terakhir.
Meski telah berkeliaran, Bajaj Maxride dikabarkan belum mengantongi izin beroperasi di Yogyakarta.
Sebab itu, kendaraan roda tiga ini ramai menjadi sorotan publik.
Berikut fakta-fakta Bajaj Maxride yang dirangkum Populi.id.
1. Bajaj modern
Maxride merupakan layanan transportasi online dengan menggunakan bajaj sebagai armada utamanya.
Untuk menggunakan bajaj modern ini, diperlukan bantuan aplikasi layaknya ojek maupun taksi online.
Layanan transporasi daring ini tersedia di beberapa kota Indonesia seperti Jakarta, Makassar, Medan dan Gorontalo.
2. Meluncur di Yogyakarta
Expansi Maxride melebar hingga di Yogyakarta. Bajaj modern tersebut mulai beroperasi di Yogyakarta sejak 28 April 2025.
Kehadirannya menjadi perhatian masyarakat lantaran dianggap bisa menjadi alternatif trasportasi baru di Yogyakarta yang kini menjelma menjadi kota yang padat dan sibuk.
3. Rekrut mitra
Sejak awal peluncurannya, Maxride mengklaim telah merekrut 50 orang sebagai driver.
Perusahaan juga membuka peluang bermitra kepada masyarakat yang ingin membeli bajaj sendiri meski unitnya masih terbatas
Adapun kantornya berlokasi di kawasan Jombor, Sinduadi, Mlati, Sleman, DIY.
Maxride juga disebut-sebut membuka lowongan pekerjaan kepada warga sekitar.
4. Tarif kompetitif
Tarif Maxride terbilang kompetitif di antara layanan transportasi motor dan mobIl.
Tarifnya yakni Rp 14.000 untuk kilometer pertama dan Rp 3.500 untuk kilometer selanjutnya.
Bajaj Maxride dapat membawa tiga penumpang dewasa. Di awal kepopulerannya, transportasi berbentuk unik tersebut konon telah beroperasi di kawasan Sleman, Bantul dan Kota Yogyakarta.
5. Belum Izin
Dinas Perinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta menerangkan bahwa Bajaj Maxride belum memiliki izin beroperasi sebagai transportasi umum di DIY.
Sebagai langkah penertiban, Dishub DIY telah memberikan surat peringatan (SP) sebanyak satu kali serta meminta klarifikasi kepada pihak pengelola Bajaj Maxride. Operasional bajaj tersebut pun terancam dihentikan sementara.