SLEMAN, POPULI.ID – Pemerintah Kabupaten Sleman tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program WiFi gratis di padukuhan yang dinilai belum berjalan sesuai harapan.
Bupati Sleman, Harda Kiswaya, menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari komitmennya untuk memperbaiki tata kelola layanan publik, terutama program-program yang belum memberi dampak signifikan bagi masyarakat.
> “Kami bertekad membenahi pola-pola kerja yang selama ini kurang efektif, terlebih jika manfaatnya belum benar-benar dirasakan warga,” ujar Harda saat ditemui pada Rabu (18/6/2025).
Sebagai tindak lanjut, Harda telah menginstruksikan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sleman untuk melakukan pembenahan total terhadap pelaksanaan program WiFi gratis. Proses perbaikan akan mencakup seluruh tahapan, mulai dari perencanaan, pengadaan, hingga pengawasan.
Harda menyoroti banyaknya laporan terkait kualitas layanan yang belum optimal. Salah satunya, jangkauan sinyal WiFi yang hanya mencapai radius 20 meter dan keterbatasan jumlah perangkat yang dapat terkoneksi secara bersamaan.
Selain itu, temuan di lapangan menyebutkan lebih dari 600 titik WiFi justru terpasang di rumah pribadi warga, bukan di fasilitas umum seperti yang seharusnya.
“Kami ingin memastikan WiFi gratis ini benar-benar dirasakan masyarakat luas. Karena itu, evaluasi menyeluruh sedang dilakukan. Setelah perbaikan rampung, layanan akan kembali kami aktifkan secara bertahap,” jelasnya.
Sejak awal Mei 2025, Diskominfo telah mulai menghentikan sementara layanan yang disediakan oleh PT Telkom dan PT Icon+. Selanjutnya, pengadaan baru akan dimulai pada Juni 2025 dengan mempertimbangkan berbagai aspek teknis dan kebutuhan di lapangan.
Pengaktifan layanan WiFi akan dimulai kembali pada Juli 2025 secara bertahap, dengan prioritas penempatan di lokasi-lokasi strategis yang diusulkan pemerintah kalurahan.
Beberapa kriteria lokasi yang diprioritaskan antara lain fasilitas umum seperti balai RT, balai padukuhan, tempat ibadah, pos ronda, serta titik-titik yang memiliki pasokan listrik dari warga sekitar.
Diskominfo Sleman juga telah meminta pemerintah kalurahan untuk memverifikasi ulang titik-titik WiFi yang sudah terpasang. Jika ditemukan perangkat berada di rumah pribadi, maka akan segera diajukan pemindahan ke lokasi yang sesuai dengan ketentuan.
Seluruh proses evaluasi ini akan menjadi dasar pembenahan sistem ke depan, demi menciptakan layanan internet gratis yang lebih merata dan bermanfaat nyata bagi masyarakat Sleman.
Sebagai informasi, program WiFi gratis padukuhan ini mulai diluncurkan pada 2022 dengan anggaran sebesar Rp3,2 miliar, dan dilanjutkan pada 2023 dengan tambahan dana sebesar Rp5,3 miliar. Tujuannya adalah menyediakan akses internet di seluruh padukuhan, termasuk pasar-pasar tradisional di wilayah Sleman.