• Tentang Kami
Wednesday, July 2, 2025
populi.id
No Result
View All Result
  • Login
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
No Result
View All Result
populi.id
No Result
View All Result
Home Gunungkidul

Mengenal Tiwul: Kuliner Khas Gunungkidul yang Telah Diakui HaKI

Kini, tiwul tak hanya dikenal sebagai warisan kuliner, tetapi juga telah mendapat pengakuan resmi sebagai kekayaan intelektual daerah.

byGalih Priatmojo
May 12, 2025
in Gunungkidul
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Ilustrasi tiwul

Ilustrasi tiwul makanan khas Gunungkidul. [Dok/spka7madiun]

0
SHARES
11
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare via WhatsApp
GUNUNGKIDUL, POPULI.ID – Tiwul merupakan makanan tradisional yang telah lama dikenal oleh masyarakat di sejumlah daerah, salah satunya di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Berbahan dasar singkong atau ketela pohon, tiwul dulunya dikenal sebagai makanan pokok pengganti nasi, terutama di masa-masa sulit ketika beras sulit didapatkan.

Kini, tiwul tak hanya dikenal sebagai warisan kuliner, tetapi juga telah mendapat pengakuan resmi sebagai kekayaan intelektual daerah.

BERITA MENARIK LAINNYA

Momen Haru Guru PJOK di Gunungkidul Tempuh 27 Km Lari dari Rumah ke Sekolah

Bantul Gelar Kirab Ngarak Siwur, Libatkan Abdi Dalem Keraton Yogyakarta dan Surakarta

Berikut ini merupakan sejarah tiwul yang merupakan salah satu makanan khas Gunungkidul, rangkuman populi.id.

Tiwul merupakan salah satu hidangan khas tradisional Gunungkidul yang terbuat dari bahan dasar singkong atau ketela pohon.
Makanan ini tak hanya menjadi ikon kuliner lokal, tetapi juga menyimpan kisah sejarah yang erat kaitannya dengan perjuangan rakyat pada masa penjajahan.

Di tengah keterbatasan bahan pangan saat itu, tiwul hadir sebagai alternatif pengganti nasi yang mudah didapat dan bergizi.

Keberadaan tiwul dipercaya sudah ada sejak zaman kolonial, terutama saat masa pendudukan Jepang.

Kala itu, kesulitan ekonomi dan keterbatasan beras membuat masyarakat di wilayah Gunungkidul harus memutar otak agar tetap bisa memenuhi kebutuhan pangan.

Mereka pun memanfaatkan singkong sebagai sumber karbohidrat utama. Singkong yang telah dikeringkan menjadi gaplek.

Selanjutnya, setelah menjadi gaplek, singkong diolah dan ditumbuk hingga menjadi butiran kasar, lalu dikukus menjadi tiwul.

Bentuknya yang khas dan proses pengolahan yang sederhana menjadikan tiwul sebagai simbol ketahanan pangan masyarakat pedesaan.

Dari kondisi inilah, tiwul mulai diandalkan sebagai makanan utama, khususnya di daerah-daerah yang sulit mendapatkan pasokan beras pada masa itu.

Tiwul umumnya dinikmati dengan pendamping sederhana seperti sambal, ikan asin, atau bisa baceman tahu dan tempe.

Namun, seiring waktu, tiwul juga mulai dipadukan dengan berbagai hidangan modern sebagai pelengkap yang unik dan tradisional.

Kini, keberadaan tiwul tak hanya dilihat dari sisi sejarah atau nostalgia semata. Pada 16 Februari 2024, tiwul mendapat Sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HaKI).

Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual secara resmi memberikan Sertifikat HaKI terhadap tiwul sebagai makanan khas Gunungkidul.

Sertifikasi ini menjadi bentuk perlindungan hukum sekaligus pengakuan terhadap warisan kuliner lokal yang telah dijaga secara turun-temurun oleh masyarakat.

Dengan status sebagai produk yang telah memiliki HaKI, tiwul tak hanya dilindungi dari klaim pihak lain, tetapi juga memiliki potensi besar untuk dikembangkan secara komersial.

Pemerintah daerah berharap sertifikasi ini bisa menjadi pijakan awal untuk memperluas pemasaran tiwul, baik di tingkat nasional maupun mancanegara.

Selain itu, pengakuan ini diharapkan mampu membangkitkan semangat generasi muda untuk lebih mencintai dan melestarikan kuliner tradisional.

Tiwul bukan hanya tentang makanan, melainkan juga tentang identitas budaya, sejarah perjuangan, dan simbol ketahanan masyarakat Gunungkidul.

Penulis: Rahmadita Widyasari
Tags: budayaGunungkidulkulinersingkongtiwultradisional

Related Posts

Pujiyono berlari sejauh 27 kilometer dari rumah ke sekolah sebagai nazar perpisahan jelang pensiun.

Momen Haru Guru PJOK di Gunungkidul Tempuh 27 Km Lari dari Rumah ke Sekolah

July 1, 2025
Tradisi Ngarak Siwur di Kapanewon Imogiri yang digelar sebagai pembuka tradisi adat Nguras Enceh. [instagram/Pemkab Bantul]

Bantul Gelar Kirab Ngarak Siwur, Libatkan Abdi Dalem Keraton Yogyakarta dan Surakarta

June 27, 2025
Pebalap asal Gunungkidul Veda Ega Pratama ukir sejarah di ajang balapan yang digelar di Italia

7 Fakta Menarik Veda Ega Pratama, Pebalap Gunungkidul yang Cetak Sejarah di Italia

June 24, 2025
Kepala Bappeda Gunungkidul Arif Aldian memaparkan upaya penanggulangan kemiskinan di Gunungkidul

Pemkab Gunungkidul Siapkan Anggaran Rp217,1 miliar untuk Tekan Kemiskinan

June 20, 2025
Panen raya bawang merah di Klayar, Kedungpoh,Nglipar, Gunung Kidul

Dari Perbukitan Gersang, Petani Klayar Menjadi Jawara Bawang Merah Gunungkidul

June 16, 2025
Bupati Gunungkidul Endah Subekti mengikuti giat Jumat Bersih di kawasan pasar Besole

Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pemkab Bantul Gelar Jumat Bersih di Pasar Besole

June 13, 2025
Next Post
Wisma Hartono

Mengenal Wisma Hartono, Gedung Ikonik di Jogja yang Telah Resmi Tutup

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

TERPOPULER

Ilustrasi SMP di Sleman

8 SMP Terbaik di Sleman yang Bisa Jadi Pilihan

June 4, 2025
Berikut 10 SMP unggulan di Bantul yang bisa dijadikan acuan sebelum mendaftar SPBM 2025.

Inilah 7 SMP Unggulan di Bantul yang Paling Diburu Jelang SPMB 2025

June 9, 2025
Para ojol dari berbagai aplikasi menggelar aksi di kawasan Titik Nol Kilometer bertajuk Kebangkitan Transportasi Online, Selasa (20/5/2025).

Aksi Ojol Turun ke Jalan Direspons, Sekda DIY Sambut Aspirasi Soal Regulasi dan Kesejahteraan

May 21, 2025
Polresta Sleman menetapkan Christiano Pengarapenta penabrak mahasiswa UGM Argo sebagai tersangka dan terancam hukuman 6 tahun penjara

Penabrak Argo Ditetapkan Sebagai Tersangka, Terancam Hukuman 6 Tahun Penjara

May 28, 2025
poster penolakan iklan minuman keras yang diproduksi cap orang tua bermerek Kaliurang

Warga Lereng Merapi Protes, Tolak Nama “Kaliurang” Jadi Cap Miras

April 21, 2025

Subscribe

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Copyright ©2025 | populi.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO

Copyright ©2025. populi.id - All Right Reserved.