• Tentang Kami
Wednesday, July 2, 2025
populi.id
No Result
View All Result
  • Login
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
No Result
View All Result
populi.id
No Result
View All Result
Home headline

Mengenal Tradisi Numplak Wajik yang Digelar Jelang Garebeg Besar

Tiga hari menjelang Garebeg Besar, Keraton Yogyakarta menggelar prosesi numplak wajik, apakah itu?

byGalih Priatmojo
June 7, 2025
in headline, Kultur
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Prosesi ritual numplak wajik yang digelar menjelang pelaksanaan Garebeg Besar di Keraton Yogyakarta

Prosesi ritual numplak wajik yang digelar menjelang pelaksanaan Garebeg Besar di Keraton Yogyakarta. [Dok Keraton Yogyakarta]

0
SHARES
1
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare via WhatsApp

YOGYAKARTA, POPULI.ID – Sebelum dimulainya pelaksanaan Garebeg Besar 1958 Je, Keraton Yogyakarta menggelar sejumlah prosesi, diantaranya Numplak Wajik.

Rabu (4/6/2025) atau tepatnya tiga hari menjelang Garebeg Besar, Keraton Yogyakarta menggelar tradisi numplak wajik di Panti Pereden Kilen yang berada di area Pelataran Kemagangan. Prosesi tersebut menandai dimulainya penyusunan Gunungan sebagai simbol syukur dan doa.

BERITA MENARIK LAINNYA

Keraton Yogyakarta Akan Tertibkan Kawasan Pantai Sanglen dalam Dua Pekan

Bantul Gelar Kirab Ngarak Siwur, Libatkan Abdi Dalem Keraton Yogyakarta dan Surakarta

KRT Rintaiswara selaku Penghageng dari Kawedanan Widya Budaya mengungkapkan bahwa Numplak Wajik  diartikan berasal dari dua kata yakni Numplak dan Wajik.

“Numplak berarti menuangkan dari yang sebelumnya menghadap ke atas menjadi menghadap ke bawah. Hal ini bertujuan agar isi yang ada di bejana tumpah ke wadah yang disiapkan. Kemudian Wajik sebagai makanan Jawa yang terbuat dari ketan, gula jawa, dan kelapa,” jelas KRT Rintaiswara sebagaimana dikutip dari laman kratonjogja.id, Sabtu (7/6/2025).

Keraton Yogyakarta rutin menggelar upacara Numplak Wajik yang dilakukan tiga hari sebelum pelaksanaan Garebeg, baik itu Garebeg Sawal, Garebeg Besar, maupun Garebeg Mulud.

“Numplak Wajik ini tentunya untuk meminta doa restu supaya acara Garebeg dapat berjalan lancar yang akan dilaksanakan pada tanggal tujuh (7 Juni 2025),” ungkap GKR Mangkubumi. 

Gunungan yang disusun untuk menyambut Garebeg berjumlah lima jenis diantaranya Gunungan Kakung, Wadon/Estri, Gepak, Dharat dan Pawuhan.

Adapun Wajik yang ditumplak atau ditumpahkan ke bakal calon badan Gunungan Wadon (Estri). “Hal ini bertujuan untuk menghormati perempuan, sebagai rantai kesinambungan dalam kehidupan,” tambah Kanjeng Rinta.

Selain Wajik yang berada di Gunungan Estri, juga terdapat beberapa bahan lain, diantaranya Baderan yang berjumlah lima buah dan berada di posisi paling atas dari Gunungan Kakung.

Di bawahnya terdapat Gendul yang berjumlah 160 buah dan di bawah Gendul terdapat telur bebek rebus yang disebut Sangsangan. Selanjutnya disusun kacang panjang dan cabai. 

Pukul 15.45 WIB, GKR Mangkubumi diiringi Kanca Keparak hadir untuk memimpin jalannya prosesi Numplak Wajik.

Seorang Abdi Dalem Kanca Keparak bergegas melapor pada GKR Mangkubumi dan KRT Rintaiswara bahwa prosesi Numplak Wajik siap dimulai.

Kemudian, Abdi Dalem Kanca Kaji mengawali dengan memanjatkan doa keselamatan. Setelah doa bersama selesai, Kanca Keparak mengoleskan minyak di alas Gunungan Wadon.

Sejurus kemudian, Abdi Dalem Widya Budaya menumplak Wajik, disusul dengan memasang kerangka di badan Wajik agar lebih kuat.

Di luar Panti Pareden, beberapa Abdi Dalem Keparak lainnya sibuk memainkan musik Gejog Lesung sebagai penolak bala.

Selanjutnya Gunungan Wadon ditancapi kemuncak dan diberi busana berupa Kain Bangun Tulak.

Abdi Dalem Keparak lalu mengoleskan singgul di seputar kaki Wajik yang telah dieratkan dengan kerangka bambu.

Singgul merupakan campuran dari dlingo bengle, tepung beras dan kunyit. Berbarengan dengan prosesi tersebut, Kanca Keparak membagikan sirih atau kinang serta singgul yang tadi digunakan kepada Abdi Dalem yang hadir serta masyarakat yang turut menyaksikan prosesi. Pembagian singgul ini juga menandai berakhirnya prosesi Numplak Wajik untuk Garebeg Besar 1958 Je. 

Tags: Garebeg BesarGKR MangkubumiKeraton YogyakartaNumplak Wajiktradisi

Related Posts

Keraton Yogyakarta Akan Tertibkan Kawasan Pantai Sanglen dalam Dua Pekan

Keraton Yogyakarta Akan Tertibkan Kawasan Pantai Sanglen dalam Dua Pekan

June 29, 2025
Tradisi Ngarak Siwur di Kapanewon Imogiri yang digelar sebagai pembuka tradisi adat Nguras Enceh. [instagram/Pemkab Bantul]

Bantul Gelar Kirab Ngarak Siwur, Libatkan Abdi Dalem Keraton Yogyakarta dan Surakarta

June 27, 2025
Gelaran salat ied Iduladha di Alun-alun Selatan, Jumat (6/6/2025)

Jemaah Padati Alun-Alun Selatan, Keraton Tegaskan Tak Ada Larangan Salat Iduladha

June 6, 2025
Tangis Warga Lempuyangan: Rumah Digusur, Hidup Terancam

Tangis Warga Lempuyangan: Rumah Digusur, Hidup Terancam

June 5, 2025
Pertemuan anggota DPRD Kota Yogyakarta dengan warga yang terlibat sengketa di kawasan Lempuyangan, Jumat (10/5/2025).

DPRD Kota Yogyakarta Tinjau Lokasi Sengketa Tanah Lempuyangan: KAI Klaim, Warga Gugat Hak Keraton

May 10, 2025
GKR Hemas

Profil GKR Hemas: Pendidikan, Karier dan Penghargaan

April 14, 2025
Next Post
Tiga menteri dari Kabinet Merah Putih bersikap tentang aktivitas penambangan nikel di kawasan Raja Ampat, Sorong, Papua Barat

Sikap Tiga Menteri Soal Polemik Tambang Nikel di Raja Ampat

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

TERPOPULER

Ilustrasi SMP di Sleman

8 SMP Terbaik di Sleman yang Bisa Jadi Pilihan

June 4, 2025
Berikut 10 SMP unggulan di Bantul yang bisa dijadikan acuan sebelum mendaftar SPBM 2025.

Inilah 7 SMP Unggulan di Bantul yang Paling Diburu Jelang SPMB 2025

June 9, 2025
Para ojol dari berbagai aplikasi menggelar aksi di kawasan Titik Nol Kilometer bertajuk Kebangkitan Transportasi Online, Selasa (20/5/2025).

Aksi Ojol Turun ke Jalan Direspons, Sekda DIY Sambut Aspirasi Soal Regulasi dan Kesejahteraan

May 21, 2025
Polresta Sleman menetapkan Christiano Pengarapenta penabrak mahasiswa UGM Argo sebagai tersangka dan terancam hukuman 6 tahun penjara

Penabrak Argo Ditetapkan Sebagai Tersangka, Terancam Hukuman 6 Tahun Penjara

May 28, 2025
poster penolakan iklan minuman keras yang diproduksi cap orang tua bermerek Kaliurang

Warga Lereng Merapi Protes, Tolak Nama “Kaliurang” Jadi Cap Miras

April 21, 2025

Subscribe

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Copyright ©2025 | populi.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO

Copyright ©2025. populi.id - All Right Reserved.