DIY, POPULI.ID – Kepolisian Daerah (Polda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membentuk enam tim urai untuk mengantisipasi kepadatan arus mudik di Tol Jogja-Solo segmen Prambanan-Tamanmartani, Kalasan, Sleman yang akan dibuka secara fungsional pada 24 Maret 2025.
Direktur Lalu Lintas Polda DIY Kombes Pol. Yuswanto Ardi menjelaskan tim urai akan bergerak di kawasan DIY bagian timur guna memastikan kelancaran lalu lintas, terutama di titik-titik rawan macet saat arus mudik Lebaran 2025.
“Saya telah membentuk enam tim urai yang ini akan kita lakukan patroli mobile, terutama di kawasan Yogyakarta bagian timur,” ujar dia.
Menurut Ardi, tim tersebut juga bakal mendukung rekayasa lalu lintas pada jalur menuju pusat Kota Yogyakarta, termasuk jalan menuju kawasan destinasi wisata.
“Kami sudah punya cara bertindak yang mudah-mudahan bisa cukup signifikan mengurai kepadatan arus lintas,” kata dia.
Selain itu, Polda DIY juga telah menyiapkan rekayasa lalu lintas dengan skema buka-tutup di Gerbang Tol (GT) Prambanan yang mengarah ke exit Tol Tamanmartani, dengan parameter maksimal 800 kendaraan per jam.
Jika jumlah kendaraan melebihi batas tersebut, kata dia, arus akan dialihkan ke exit Prambanan untuk menghindari kepadatan di Tamanmartani, Kalasan, Sleman.
“Selama masih di bawah 800 kendaraan, maka kita akan terus lanjutkan ke exit Tol Tamanmartani,” kata dia.
Untuk memastikan efektivitas pengaturan lalu lintas, kata Yuswanto, Polda DIY telah memasang CCTV dengan fitur traffic counting di exit Tol Tamanmartani.
“Kamera tersebut mampu memantau jumlah kendaraan secara real time dan memberikan sinyal jika jumlah kendaraan melebihi batas yang ditentukan,” ujarnya.
Puncak arus mudik di DIY diperkirakan terjadi pada 28-29 Maret 2025, sedangkan puncak arus balik diprediksi pada 6-8 April 2025.
Terjunkan 1.936 Personel
Sementara itu, terkait pengamanan selama arus mudik dan balik, Polda DIY mengerahkan 1.936 personel pada Lebaran 2025. Operasi kepolisian terpusat ‘Ketupat Progo’ ini akan berlangsung selama 17 hari.
Wakapolda DIY Brigjen Pol Adi Vivid menyebutkan bahwa operasi ini lebih panjang dibandingkan tahun lalu yang hanya 14 hari. Operasi Ketupat 2025 akan dimulai pada 23 Maret dan berakhir pada 7 April.
“Pelaksanaan operasi kali ini lebih lama dibandingkan operasi-operasi tahun lalu, operasi tahun lalu sejumlah 14 hari, nah sekarang kita 17 hari. Dimulai tanggal 23 Maret sampai tanggal 7 April sekitar kurang lebih 17 hari,” kata Vivid.
Selain personel utama, Polda DIY juga menyiapkan pasukan cadangan. Personel itu dipersiapan untuk kondisi darurat maupun hal lain yang membutuhkan tambahan personel.
“Jumlah yang terlibat untuk anggota kepolisian Polda DIY sejumlah 1.936 anggota dilibatkan, tapi kami masih menyiapkan lagi anggota-anggota cadangan apabila nanti ada sesuatu yang memang kita harus membutuhkan anggota tambahan,” ungkapnya.
Selain itu, Vivid bilang ada sebanyak 22 pos yang bakal disiapkan untuk mendukung operasi ini. Pos tersebut terdiri dari 18 pos pengamanan, dua pos terpadu, dan tiga pos pelayanan bagi pemudik.
Terkait puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 28-29 Maret. Sementara untuk arus balik diperkirakan memuncak pada 6-8 April.
“Rangkaian-rangkaian persiapan operasi sudah kita lakukan pertama yakni rapat koordinasi lintas sektoral kita sudah lakukan, kemudian latpraops sudah kita lakukan juga dan hari ini tanggal 20 Maret kita melakukan gelar pasukan,” tandasnya.
Diakui Vivid, Polda DIY menjadi salah satu prioritas dalam operasi ketupat yang ditentukan oleh Mabes Polri. Hal itu mempertimbangkan DIY yang menjadi daerah tujuan untuk berwisata.
Apalagi Yogyakarta diperkirakan akan menerima tiga juta wisatawan selama Lebaran. Dengan kendaraan yang akan masuk diprediksi 1,5 juta lebih.
“Tentunya Mabes Polri menentukan kalau Polda DIY kenapa masuk prioritas karena tempat wisata ya jumlah yang akan datang seperti biasanya mereka jumlahnya akan cukup banyak diprediksikan kurang lebih 3 juta untuk yang hadir, sementara kendaraan yang akan masuk kurang lebih 1,5 juta,” ucapnya.
“Kita ada titik perhitungan counting untuk masyarakat yang masuk di tiga titik [pintu masuk],” imbuhnya.