• Tentang Kami
Monday, May 19, 2025
populi.id
No Result
View All Result
  • Login
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
No Result
View All Result
populi.id
No Result
View All Result
Home Cendekia

Pakar UGM : Revisi UU TNI Mendegradasi Prinsip Meritokrasi di Lembaga Publik

Revisi UU TNI semestinya dilakukan dengan seksama dan hati-hati. Selain itu juga dilakukan dengan terbuka dengan partisipasi dan deliberasi publik yang luas

byGalih Priatmojo
March 21, 2025
in Cendekia, headline
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Sebuah poster kritik agar TNI kembali ke barak sebagai respon atas revisi UU TNI yang berpotensi melemahkan demokrasi dan prinsip meritokrasi

Sebuah poster kritik di aksi Jogja Memanggil agar TNI kembali ke barak yang merupakan respon atas revisi UU TNI yang berpotensi melemahkan demokrasi dan prinsip meritokrasi. [Dok. FIrda Ainun]

0
SHARES
2
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare via WhatsApp

SLEMAN, POPULI.ID – Revisi Undang-Undang (RUU) Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengenai eksistensi militer di sipil mendapat sorotan besar dari publik sejak ramainya pembahasan mengenai RUU ini yang dilakukan secara tertutup.

Kekhawatiran publik terhadap bayang-bayang dwifungsi ABRI yang bisa saja terulang kembali. Tak hanya itu, pembahasan RUU ini juga terkesan sangat tergesa-gesa.  Padahal, idealnya proses penyusunan atau revisi undang-undang seharusnya terbuka untuk publik.

BERITA MENARIK LAINNYA

Peneliti UGM Berhasil Temukan Genetik Baru untuk Pengembangan Produksi Padi Hitam

Ahli UGM Jawab Isu Kelinci Percobaan Terkait Uji Klinis Vaksin TBC: Itu Keliru!

Revisi UU TNI terkini sudah disahkan oleh DPR RI pada Kamis (20/3/2025) lewat rapat paripurna. Terdapat perubahan pada beberapa pasal seperti pada pasal yang menyebut prajurit TNI hanya dapat menduduki jabatan sipil setelah mengundurkan diri atau pensiun dari dinas aktif keprajuritan.

Di UU TNI yang baru, TNI aktif dapat menjabat di 14 kementerian atau lembaga. Lalu ada perubahan pada batas usia pensiun bintara dan tamtama paling tinggi 55 tahun; perwira sampai dengan pangkat kolonel adalah 58 tahun.

Kemudian, perwira tinggi bintang 1 adalah 60 tahun; perwira tinggi bintang 2 paling tinggi 61 tahun; dan perwira tinggi bintang 3 adalah 62 tahun. Selanjutnya, terdapat perubahan tugas pokok TNI membantu menanggulangi ancaman siber.

Kepala Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian (PSKP) UGM, Muhammad Najib Azca berpendapat bahwa proses revisi undang-undang seharusnya dilakukan dengan penuh kehati-hatian.

“Perlu dilakukan dengan terbuka, dengan partisipasi dan deliberasi publik yang luas,” kata Najib Azca di Kampus UGM seperti dilansir dari laman UGM, Jumat (21/3/2025).

Menurutnya pembahasan sebuah RUU diperlukan semacam timeline, tambahnya, penjadwalan terbuka termasuk mengundang pihak-pihak untuk menyampaikan aspirasinya.

Keterlibatan dalam diskursus dan partisipasi publik diharapkan mampu menjaga prinsip demokratis sehingga mampu menimbulkan kepercayaan yang lebih besar kepada pemerintah maupun parlemen sebagai pembuat kebijakan.

“Jadi kan biar menjadi public discussion atau public deliberation”, katanya.

Najib mengakui indikasi kembalinya praktek dwifungsi ABRI seperti yang terjadi pada masa Orde Baru melalui revisi UU TNI masih jauh. Sebab, pada masa Orde Baru, militer bisa menduduki semua posisi sipil tanpa pengecualian, baik di legislatif melalui Fraksi ABRI maupun di eksekutif.

Namun begitu, ia menegaskan masih ada sejumlah agenda reformasi militer yang hingga belum dijalankan, misalnya mengenai struktur komando teritorial yang masih bertahan dan bahkan tampaknya akan dimekarkan padahal tidak compatible dengan sistem demokrasi.

Selain itu, belum adanya peradilan sipil untuk militer yang melakukan pelanggaran-pelanggaran sipil juga merupakan agenda yang perlu diwujudkan. “Nah, saat ini trendnya justru berkebalikan dengan semangat reformasi sektor keamanan”, tuturnya.

Sebagai negara yang  menjalankan supremasi sipil dalam arti kepala pemerintahan merupakan otoritas sipil yang dipilih secara demokratis, kata Najib, masyarakat sipil perlu terus mengawal agar praktiknya betul-betul sejalan dengan prinsip dan mekanisme demokratis.

Namun yang dikhawatirkan para aktivis masyarakat sipil adalah semakin banyaknya personil militer mengisi jabatan sipil justru mengurangi profesionalisme militer.

“Jadi yang dicemaskan dengan penambahan porsi militer untuk berperan di jabatan sipil ini adalah berkurangnya profesionalisme militer serta merosotnya prinsip meritokrasi di lembaga publik,” tandasnya.

Najib Azca mengajak peran masyarakat sipil dan media untuk terus mengawal kebijakan pasca disahkannya UU TNI. Masyarakat sipil perlu konsisten membangun kecakapan dan kepakarakan dalam isu-isu spesifik, termasuk di bidang pertahanan dan keamanan.

Sehingga masyarakat sipil mampu melakukan pengkajian secara mendalam, mendetail, dan menyampaikan suara-suara kritis. Begitu pula media berkewajiban untuk mewartakan dan mengabarkan kepada publik mengenai diskusi kritis ini.

“Saya kira proses yang terjadi sekarang ini harus terus dikritisi oleh publik, oleh civil society”, tukasnya.

Tags: meritokrasimiliterMuhammad Najib Azcaprofesionalismerevisi UU TNIUGM

Related Posts

Ilustrasi padi hitam

Peneliti UGM Berhasil Temukan Genetik Baru untuk Pengembangan Produksi Padi Hitam

May 18, 2025
Epidemiolog UGM dr Riris Andono Ahmad memberi penjelasan terkait rumor kelinci percobaan terkait uji klinis vaksin TBC di Indonesia

Ahli UGM Jawab Isu Kelinci Percobaan Terkait Uji Klinis Vaksin TBC: Itu Keliru!

May 17, 2025
UGM Siap Hadapi Gugatan Rp69 Triliun soal Ijazah Jokowi

UGM Siap Hadapi Gugatan Rp69 Triliun soal Ijazah Jokowi

May 16, 2025
Mantan Presiden Indonesia Jokowi menemui eks dosen pembimbing ketika di UGM yakni Kasmudjo. Pertemuan tersebut disorot di tengah isu ijazah palsu yang menyasar mantan Wali Kota Solo tersebut.

Profil Ir. Kasmudjo, Dosen Pembimbing Akademik Jokowi Terseret Isu Ijazah Palsu

May 14, 2025
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo memaparkan 100 perubahan dalam 100 Hari Kerjanya di Fisipol UGM, Selasa (13/5/2025)

Pemimpin Mendengar: Wali Kota Yogyakarta Serap Aspirasi dan Paparkan 100 Perubahan

May 13, 2025
UGM satu diantara perguruan tinggi di Jogja yang menyediakan jurusan ilmu politik

Digugat Terkait Ijazah Jokowi, UGM: Kami akan Kooperatif

May 13, 2025
Next Post
Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo Eryanto. [Dok. populi.id]

Deddy Sebut Kebijakan Efisiensi Anggaran Jadi Pukulan Berat Bagi Industri Perhotelan di DIY

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

TERPOPULER

poster penolakan iklan minuman keras yang diproduksi cap orang tua bermerek Kaliurang

Warga Lereng Merapi Protes, Tolak Nama “Kaliurang” Jadi Cap Miras

April 21, 2025
Hasto Karyantoro (duduk tengah) bersama perwakilan pemuda dari 17 kapanewon dsaat mengikuti kegiatan Pembinaan Organisasi Kepemudaan, 16–17 April 2025, di Joglo Donowarih.

Hasto Karyantoro Ajak Pemuda Sleman Sadar Peran dalam Pembangunan Daerah

April 17, 2025
Ketua DPRD Sleman Y. Gustan Ganda berfoto bersama jajaran pimpinan media populi.id, Senin (17/3/2025). [Dok. populi.id]

Ketua DPRD Sleman Gustan Ganda Ajak Populi.id Optimalkan Branding Wakil Rakyat

March 17, 2025
Foto bersama tim Sleman United (hitam) dan Vosda Kebumen (putih biru) usai berlaga di GOR Baratan, Pakem, Sleman, Jumat (14/3/2025) petang.

Menangi Laga Persahabatan, Vosda Kebumen Akui Kesulitan Hadapi Sleman United

March 15, 2025
Pengajian akbar API Armageddon

Dihadiri Ribuan Jamaah, Pengajian Akbar Yayasan API Armageddon Berlangsung Meriah

February 18, 2025

Subscribe

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Copyright ©2025 | populi.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO

Copyright ©2025. populi.id - All Right Reserved.