• Tentang Kami
Saturday, May 17, 2025
populi.id
No Result
View All Result
  • Login
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
No Result
View All Result
populi.id
No Result
View All Result
Home headline

Memahami Apa Itu Silent Majority, Istilah Populer Selama Pemilu 2024

Jauh sebelum digunakan dalam konteks politik modern, istilah silent majority telah ada dan memiliki makna yang berbeda. Pada abad ke-19, istilah ini lazim digunakan sebagai eufemisme

byGalih Priatmojo
April 10, 2025
in headline, Nasional
Reading Time: 2 mins read
A A
0
ilustrasi silent majority

ilustrasi silent majority. [pixabay/Engin_Akyurt]

0
SHARES
3
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare via WhatsApp

POPULI.ID – Istilah silent majority mencuat ke publik dan menjadi perbincangan hangat di Tanah Air, terutama setelah pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Istilah ini populer pasca hari pemungutan suara pada 14 Februari 2024, seiring dengan hasil hitung cepat yang menunjukkan keunggulan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Apa itu Silent Majority?

BERITA MENARIK LAINNYA

Asal Usul dan Pengertian Buzzer di Indonesia

Mengenal Istilah Black Campaign: Pengertian, Ciri, dan Dampaknya

Secara fundamental, silent majority merujuk pada sekelompok besar orang dalam suatu populasi yang tidak secara terbuka mengekspresikan pendapat mereka mengenai isu-isu tertentu, terutama sosial dan politik.

Sejarah Silent Majority

Jauh sebelum digunakan dalam konteks politik modern, istilah silent majority telah ada dan memiliki makna yang berbeda. Pada abad ke-19, istilah ini lazim digunakan sebagai eufemisme untuk merujuk kepada orang-orang yang telah meninggal dunia.

Penggunaan ini didasarkan pada gagasan bahwa jumlah orang yang telah meninggal jauh lebih banyak daripada jumlah orang yang masih hidup, sehingga membentuk sebuah mayoritas yang diam.

Bahkan, penulis Romawi Petronius pada masa lampau menggunakan istilah serupa, yaitu abiit ad plures untuk menggambarkan orang yang telah meninggal.

Penggunaan istilah ini sebagai kiasan untuk kematian berlanjut hingga awal abad ke-20, di mana frasa seperti joined the silent majority menjadi umum digunakan sebagai pengganti kata meninggal.

Penggunaan awal ini mengimplikasikan sebuah kelompok besar yang tidak terhitung jumlahnya dan secara inheren diam, sebuah konsep yang kemudian bertransformasi ketika istilah ini memasuki ranah politik.

Pergeseran makna silent majority ke dalam konteks politik mulai terlihat pada abad ke-19 di Amerika Serikat. Pada Mei 1831, perwakilan negara bagian New York, Churchill C. Cambreleng menggunakan istilah ini untuk merujuk pada anggota parlemen lain yang memberikan suara sebagai satu blok.

Kemudian, pada tahun 1919, Bruce Barton yang merupakan seorang eksekutif periklanan dan pendukung Partai Republik, menggunakan istilah ini untuk mendukung kampanye Calvin Coolidge saat mencalokan diri sebagai Presiden Republik tahun 1920.

Barton menggambarkan Coolidge sebagai kandidat orang biasa yang mewakili silent majority yang seolah-olah tidak memiliki juru bicara, menekankan bahwa Coolidge hidup, bekerja, dan memahami seperti mereka.

Popularitas istilah silent majority mencapai puncaknya pada era Presiden Amerika Serikat Richard Nixon. Dalam pidato yang disiarkan televisi pada 3 November 1969, Nixon secara eksplisit meminta dukungan dari silent majority rakyat Amerika terkait dengan kebijakan pemerintahannya dalam Perang Vietnam.

Populer di Indonesia

Istilah silent majority menjadi sorotan utama dalam konteks Pemilu 2024 di Indonesia. Istilah ini popular setelah hari pemungutan suara pada 14 Februari 2024, terutama setelah hasil perhitungan cepat muncul.

Setelah hasil quick count diumumkan, berbagai tokoh politik dan media mulai menggunakan istilah silent majority untuk mencoba menjelaskan hasil yang tampak berbeda dari beberapa prediksi survei sebelumnya.

Keunggulan yang diraih oleh Prabowo-Gibran dalam hasil quick count diinterpretasikan oleh banyak pihak sebagai representasi dari suara silent majority yang selama ini mungkin tidak terlalu terlihat.

Adanya perbedaan antara margin kemenangan dalam quick count dengan beberapa prediksi survei sebelum Pemilu memunculkan narasi bahwa ada kelompok pemilih yang tidak terdeteksi oleh metodologi survei konvensional dan baru terungkap pada saat pemungutan suara.

 

Penulis: Rahmadita Widyasari

Tags: istilahpemilupolitiksilent majority

Related Posts

Asal Usul dan Pengertian Buzzer di Indonesia

Asal Usul dan Pengertian Buzzer di Indonesia

May 13, 2025
Ilustrasi black campaign

Mengenal Istilah Black Campaign: Pengertian, Ciri, dan Dampaknya

May 12, 2025
Novita Mawar Sharon, legislator termuda DPRD Kota Yogyakarta

Mengenal Novita Mawar Sharon, Legislator Termuda DPRD Kota Yogyakarta

May 8, 2025
UGM satu diantara perguruan tinggi di Jogja yang menyediakan jurusan ilmu politik

Deretan Perguruan Tinggi di Jogja yang Punya Jurusan Ilmu Politik

May 6, 2025
Balai Kota Surakarta, wilayah administrasi yang saat ini masuk Jawa Tengah tersebut dikabarkan tengah diusulkan masuk sebagai daerah istimewa

Soroti Usulan Daerah Istimewa Baru, Pakar Politik: Abaikan Saja Jika Tendensinya untuk Elit

May 4, 2025
Ilustrasi pemakzulan

Mencuat Wacana Pemakzulan Wapres Gibran, Pakar Hukum Tata Negara: Dasarnya Belum Kuat

April 30, 2025
Next Post
Rest area SPBU Ambarketawang dipenuhi kendaraan para pemudik, Senin (7/4/2025)

Rest Area Jadi Favorit Pemudik untuk Istirahat dan Isi BBM Selama Libur Lebaran

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

TERPOPULER

poster penolakan iklan minuman keras yang diproduksi cap orang tua bermerek Kaliurang

Warga Lereng Merapi Protes, Tolak Nama “Kaliurang” Jadi Cap Miras

April 21, 2025
Hasto Karyantoro (duduk tengah) bersama perwakilan pemuda dari 17 kapanewon dsaat mengikuti kegiatan Pembinaan Organisasi Kepemudaan, 16–17 April 2025, di Joglo Donowarih.

Hasto Karyantoro Ajak Pemuda Sleman Sadar Peran dalam Pembangunan Daerah

April 17, 2025
Ketua DPRD Sleman Y. Gustan Ganda berfoto bersama jajaran pimpinan media populi.id, Senin (17/3/2025). [Dok. populi.id]

Ketua DPRD Sleman Gustan Ganda Ajak Populi.id Optimalkan Branding Wakil Rakyat

March 17, 2025
Foto bersama tim Sleman United (hitam) dan Vosda Kebumen (putih biru) usai berlaga di GOR Baratan, Pakem, Sleman, Jumat (14/3/2025) petang.

Menangi Laga Persahabatan, Vosda Kebumen Akui Kesulitan Hadapi Sleman United

March 15, 2025
Pengajian akbar API Armageddon

Dihadiri Ribuan Jamaah, Pengajian Akbar Yayasan API Armageddon Berlangsung Meriah

February 18, 2025

Subscribe

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Copyright ©2025 | populi.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO

Copyright ©2025. populi.id - All Right Reserved.