JAKARTA, POPULI.ID – Usai ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi kredit bank, Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Iwan Kurniawan Lukminto dicekal ke luar negeri.
Kejaksaan Agung (Kejagung) mengungkapkan alasan penyidik pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) mencekal Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Iwan Kurniawan Lukminto untuk mempermudah penyidikan.
“(Pencekalan) untuk mempermudah penyidikan di mana sewaktu-waktu keterangannya dibutuhkan penyidik,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar, Senin (9/6/2025).
Kapuspenkum mengatakan bahwa penyidik berencana kembali memeriksa Iwan Kurniawan pada pekan ini. Akan tetapi, dia belum bisa memastikan tanggal dan waktunya.
“Info penyidik pada pekan ini. Nanti dipastikan lagi,” katanya.
Sebagai informasi, pencekalan ini berkaitan dengan proses penyidikan kasus dugaan korupsi dalam pemberian kredit kepada PT Sritex dan entitas anak usaha.
Kapuspenkum Harli mengatakan bahwa Iwan Kurniawan Lukminto telah dicekal sejak 19 Mei 2025 dan pencekalan akan berjalan selama enam bulan.
Adapun pada Senin (2/6/2025), penyidik telah memeriksa tujuh saksi terkait kasus dugaan korupsi dalam pemberian kredit kepada PT Sritex, satu diantaranya adalah Iwan Kurniawan Lukminto selaku Wakil Direktur Utama Sritex pada tahun 2014–2023.
Pemeriksaan itu menjadi upaya penyidik guna mendalami mekanisme pengajuan kredit dari Sritex ke bank pemerintah maupun bank daerah.
Hasil pemeriksaan akan dikaji oleh penyidik untuk mengetahui peran Iwan Kurniawan dan tiga tersangka kasus ini dalam pengajuan kredit oleh Sritex.
Diketahui, Kejagung telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus tersebut, yaitu DS (Dicky Syahbandinata) selaku Pemimpin Divisi Korporasi dan Komersial PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) tahun 2020, ZM (Zainuddin Mappa) selaku Direktur Utama PT Bank DKI tahun 2020, dan ISL (Iwan Setiawan Lukminto) selaku Direktur Utama PT Sritex tahun 2005–2022.
Sebelumnya Komisari Utama PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Tbk Iwan Setiawan Lukminto resmi ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi kredit bank oleh Kejaksaan Agung (Kejagung). Penangkapan Iwan dilakukan Solo pada Selasa 20 Mei 2025.
Kejagung juga menetapkan dua tersangka lainnya yakni Zainuddin Mappa dan Dicky Syahbandinata. Dua mantan pimpinan Bank DKI dan Bank BJB tesebut diduga bersekongkol dengan Iwan Setiawan Lukminto.
Dari hasil pengusutan Kejagung, ditemukan pelanggaran dalam pemberian kredit dari kedua bank kepada PT Sritex yang mengakibatkan kerugian negara Rp692 miliar.
Kasus ini menjadi buah bibir, tak berselang lama setelah PT Sritex dinyatakan pailit hingga melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ribuan karyawan.
Berikut rekam jejak Iwan Setiawan Lukminto.
Iwan dikenal sebagai pengusaha sekaligus figur di industri tekstil di Tanah Air dengan pengalaman nasional maupun internasional. Ia mewarisi bakat bisnis dari ayahnya, Lukminto yang merupakan pendiri PT Sritex.
Pria kelahiran Surakarta, 24 Juni 1975 ini belajar bisnis sejak belia. Ia meraih gelar Sarjana Administrasi Bisnis dari Suffolk University, Boston, USA. Iwan juga sempat menimba ilmu di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).
Kariernya di Sritex dimulai pada 1997. Kala itu, ia menjabat sebagai Asisten Direktur. Bersama sang ayah, ia turut membesarkan salah satu raksasa tekstil di Asia Tenggara.
Pada masa itu, nama Sritex berjaya. Bahkan dipercaya menggarap seragam militer, di bawah Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Seiring waktu, karier Iwan menanjak. Sepeninggal sang ayah, Iwan sempat menjabat sebagai Wakil Direktur Utama (1999-2013) dan Direktur Utama (2014-2023) di perusahaan tekstil milik keluarga.
Selama kepemimpinannya, Iwan berperan dalam ekspansi global Sritex dan menjadikan perusahaan tekstil tersebut terintegrasi. Sritex pun resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten SRIL sejak 2013.
Selain mengomando Sritex, Iwan aktif dalam berorganisasi. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia (AEI), Dewan Penasihat AEI, Wakil Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) hingga Dewan Kehormatan PB Wushu Indonesia.
Dari bisnis yang dijalani, Iwan mendapatkan keuntungan berlimpah. Terlebih, Grup Sritex yang dikelolanya bersama anggota keluarga tak hanya menekuni dunia tekstil, namun juga merambah ke perhotelan dan pariwisata.
Tak heran, Iwan sempat masuk daftar 50 orang terkaya di Indonesia tahun 2020 versi majalah Forbes. Kekayaannya saat itu ditaksir menembus USD 515 juta.
Sejak 2023, Iwan Setiawan Lukminto berganti jabatan menjadi Komisaris Utama PT Sritex. Adapun posisi Direktur Utama ditempati oleh sang adik, Iwan Kurniawan Lukminto.