• Tentang Kami
Saturday, May 24, 2025
populi.id
No Result
View All Result
  • Login
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
No Result
View All Result
populi.id
No Result
View All Result
Home Bantul

Fakta dan Kronologis Kasus Mbah Tupon, Buta Huruf yang Terjerat Mafia Tanah

Karena buta huruf, Mbah Tupon tertipu tandatangani dokumen. Tanahnya kini diagunkan ke bank Rp1,5 miliar dan masuk lelang!

byredaksi
April 28, 2025
in Bantul, headline
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Mbah Tupon (68 tahun), warga Ngentak, Bantul yang menjadi korban mafia tanah

Mbah Tupon (68 tahun), warga Ngentak, Bantul yang menjadi korban mafia tanah. (Yt/@KomenSeleb)

0
SHARES
7
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare via WhatsApp

BANTUL, POPULI.ID – Nasib pilu tengah menimpa Mbah Tupon (68 tahun), warga Ngentak, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Tanah seluas 1.655 meter persegi dan dua rumah miliknya terancam hilang akibat ulah mafia tanah.

BERITA MENARIK LAINNYA

Diguyur Hujan Lebat, Wilayah Bantul Utara Terendam Banjir

7 Fakta Perusakan Makam di Kota Yogyakarta dan Bantul yang Bikin Geger

Ketidakmampuan Mbah Tupon untuk membaca dan menulis menjadi celah bagi pelaku untuk melancarkan kejahatan.

Kasus bermula pada tahun 2020, ketika Mbah Tupon berencana menjual sebagian tanah miliknya kepada seorang pembeli berinisial BR. Tanah yang hendak dijual tersebut seluas 298 meter persegi dari total 2.100 meter persegi.

Dalam proses itu, Mbah Tupon bahkan sempat menghibahkan sebagian tanah untuk pembangunan jalan dan gudang RT.

Namun, BR menawarkan inisiatif lain: membantu memecah sisa tanah menjadi empat sertifikat agar lebih mudah dibagikan kepada anak-anak Mbah Tupon.

Dengan iming-iming tersebut, Mbah Tupon diminta menandatangani sejumlah dokumen di beberapa lokasi berbeda, tanpa adanya pendampingan memadai atau penjelasan tertulis, karena Mbah Tupon buta huruf.

Tak disangka, sertifikat tanah Mbah Tupon ternyata dibalik nama kepada orang tak dikenal berinisial IF, lalu diagunkan ke bank dengan nilai pinjaman Rp1,5 miliar.

Keluarga baru mengetahui kejadian ini pada Maret 2024 setelah pihak bank mengabarkan bahwa tanah tersebut telah masuk lelang tahap pertama.

Situasi ini membuat Mbah Tupon jatuh trauma berat, bahkan sering pingsan. Padahal sebelumnya, ia dikenal sebagai sosok yang sangat aktif dalam kegiatan sosial warga.

Kini, dengan segala keterbatasannya, Mbah Tupon hanya berharap tanah warisan keluarganya bisa kembali.

Melihat ketidakadilan tersebut, berbagai pihak menyatakan dukungan. Salah satunya datang dari DPD Gerindra DIY, yang menyatakan siap memberikan pendampingan hukum untuk memperjuangkan keadilan bagi Mbah Tupon.

Kunjungan langsung dilakukan Anggota DPRD DIY Fraksi Gerindra sekaligus Wakil Ketua DPD Gerindra DIY, Danang Wahyu Broto, ke rumah Mbah Tupon pada 26 April 2025.

Kronologis Kasus Mbah Tupon:

– Tahun 2020:
Mbah Tupon berencana menjual 298 meter persegi tanah kepada BR. Sebagian tanah dihibahkan untuk jalan dan gudang RT.

– Tahun 2021:
BR menawarkan bantuan untuk memecah sisa tanah menjadi empat sertifikat untuk dibagikan ke anak-anak Mbah Tupon. Mbah Tupon diminta menandatangani dokumen sebanyak tiga kali.

– Maret 2024:
Pihak bank menginformasikan kepada keluarga bahwa tanah atas nama IF telah diagunkan dengan pinjaman Rp1,5 miliar dan belum pernah diangsur. Tanah tersebut telah memasuki proses lelang tahap pertama.

– April 2025:
Kasus resmi dilaporkan ke Polda DIY. Penyidik meminta pelaporan terhadap lima orang yang diduga terlibat: BR, TR, TRY, AR, dan IF.

– 26 April 2025:
Ketua RT setempat mengungkap kondisi Mbah Tupon yang kini mengalami trauma berat dan sering pingsan.
DPD Gerindra DIY memberikan pernyataan resmi siap mendampingi hukum Mbah Tupon. Kunjungan dilakukan anggota DPRD Povinsi DIY dari fraksi Gerindra, Danang Wahyu Broto ke rumah Mbah Tupon.

Tags: bantulmafia tanahMbah Tuponsertifikat tanah

Related Posts

Ilustrasi banjir di Bantul

Diguyur Hujan Lebat, Wilayah Bantul Utara Terendam Banjir

May 23, 2025
Jajaran Polsek Kotagede memperlihatkan bukti yang dipakai untuk melakukan perusakan makam di Kota Yogyakarta dan Bantul di Mapolsek Kotagede, Selasa (20/5/2025)

7 Fakta Perusakan Makam di Kota Yogyakarta dan Bantul yang Bikin Geger

May 20, 2025
Bupati Sleman Harda Kiswaya menemui guru honorer di Sleman yakni Evi Fatimah dan suami yang jadi korban mafia tanah

Update Kasus Guru Honorer di Sleman Korban Mafia Tanah, Polisi: Pelaku Sudah Divonis Tapi Sertifikat Dilelang

May 20, 2025
Kapolsek Kotagede bersama jajarannya menunjukkan alat bukti perusakan makam di Kotagede dan Bantul di Mapolsek Kotagede, Selasa (20/5/2025).

Pelaku Perusak Makam di Bantul dan Kotagede Ditangkap, Polisi Tegaskan Tak Ada Unsur SARA

May 20, 2025
Pelajar Bantul Rusak Tiga Makam di Jogja, Diduga Dipicu Konflik Keluarga

Tanah Mbah Tupon Raib 1.655 Meter, Polda DIY Bidik Calon Tersangka

May 20, 2025
Sejumlah nisan di komplek pemakaman di Ngentak, RT 10, Kalurahan Baturetno, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, dirusak oleh orang tak dikenal.

Pelajar 16 Tahun Ditangkap, Diduga Pelaku Perusakan Makam di Jogja dan Bantul

May 19, 2025
Next Post
Bupati Sleman, Harda Kiswaya menerima gelar dari Kraton Ngayogyakarta

Mengenal Tugas Abdi Dalem dan Gelar dari Kraton Yogyakarta untuk Bupati Sleman Harda Kiswaya

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

TERPOPULER

Para ojol dari berbagai aplikasi menggelar aksi di kawasan Titik Nol Kilometer bertajuk Kebangkitan Transportasi Online, Selasa (20/5/2025).

Aksi Ojol Turun ke Jalan Direspons, Sekda DIY Sambut Aspirasi Soal Regulasi dan Kesejahteraan

May 21, 2025
poster penolakan iklan minuman keras yang diproduksi cap orang tua bermerek Kaliurang

Warga Lereng Merapi Protes, Tolak Nama “Kaliurang” Jadi Cap Miras

April 21, 2025
Hasto Karyantoro (duduk tengah) bersama perwakilan pemuda dari 17 kapanewon dsaat mengikuti kegiatan Pembinaan Organisasi Kepemudaan, 16–17 April 2025, di Joglo Donowarih.

Hasto Karyantoro Ajak Pemuda Sleman Sadar Peran dalam Pembangunan Daerah

April 17, 2025
Ketua DPRD Sleman Y. Gustan Ganda berfoto bersama jajaran pimpinan media populi.id, Senin (17/3/2025). [Dok. populi.id]

Ketua DPRD Sleman Gustan Ganda Ajak Populi.id Optimalkan Branding Wakil Rakyat

March 17, 2025
Foto bersama tim Sleman United (hitam) dan Vosda Kebumen (putih biru) usai berlaga di GOR Baratan, Pakem, Sleman, Jumat (14/3/2025) petang.

Menangi Laga Persahabatan, Vosda Kebumen Akui Kesulitan Hadapi Sleman United

March 15, 2025

Subscribe

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Copyright ©2025 | populi.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO

Copyright ©2025. populi.id - All Right Reserved.