SLEMAN, POPULI.ID — Bupati Sleman, Harda Kiswaya, meninjau langsung kondisi Sekolah Dasar (SD) Negeri Kledokan yang ambruk bangunan kelasnya.
Harda Kiswaya menyampaikan keprihatinan dan rasa terpukul atas insiden yang menimpa SD Negeri Kledokan hingga proses belajar mengajar terganggu.
Harda Kiswaya menginstruksikan agar proses renovasi segera dilakukan pada bulan Mei.
“Saya putuskan untuk bulan ini bisa dibangun, untuk urusan administrasi nanti kita selesaikan, sehingga betul-betul bulan Mei ini bisa dibangun,” katanya kepada wartawan, Senin (5/5/2025).
Menurut informasi yang didapatnya dari pihak sekolah, hampir semua bangunan di SD Negeri Kledokan dalam kondisi kritis.
“Bahkan informasi dari kepala sekolah, tidak hanya ruang kelas ini yang rusak, sehingga saya putuskan semuanya untuk direnovasi agar nanti tidak terulang lagi,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa anggaran untuk renovasi atap SD Kedlokan akan segera dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait.
“Bulan ini harus dibangun, nanti segera akan saya koordinasikan dengan teman-teman terkait,” tambahnya.
Mengenai biaya renovasi, Harda menyebut akan menganggarkan senilai Rp400 juta.
“Ini yang pertama dan terakhir, dan ini tanggung jawab pemerintah kepada masyarakat. Uangnya sudah ada, namun secara teknis memang perlu terobosan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SD Kledokan, Sulismiyatun, mengatakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) akan dialihkan dengan sistem bergiliran menggunakan ruang kelas.
“Kan tidak sekaligus direnovasi, pastinya bertahap dulu. Nanti anak-anak bisa belajar di ruang yang tidak direnovasi,” katanya.
Ia menambahkan terdapat enam kelas yang akan direnovasi secara bertahap, sehingga hanya tiga kelas yang dapat digunakan sementara.
“Ruangan yang tersedia hanya tiga kelas, sehingga nanti bisa bergiliran pagi dan siang. Nanti kelas bawah bisa shift pagi, dan kelas atas shift siang,” tambahnya.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Sleman, Mustadi, mengatakan pihaknya akan melakukan pengecekan ke seluruh satuan pendidikan sebagai bagian dari evaluasi sarana dan prasarana sekolah.
“Kepada semua satuan pendidikan, nanti akan saya ingatkan lagi untuk cek sarana dan prasarana,” katanya.
Berdasar data yang dihimpun Dinas Pendidikan Sleman, tercatat dari 374 sekolah negeri yang ada, sekitar 30 persen hingga 40 persen bangunan memerlukan perhatian khusus.
Meski secara berkala telah terupdate melalui laporan Dapodik, namun terdapat bagian-bagian tertentu yang tidak dapat terpantau, diantaranya bagian atas plafon dan bawah genteng.
Diketahui sebelumnya, satu diantara bangunan SD Negeri Kledokan yang berada di Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Sleman, ambruk pada Sabtu (3/5/2025).
Beruntung, insiden yang terjadi di ruang kelas VI tersebut berlangsung pada dini hari sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.
Adapun penyebab runtuhnya atap tersebut karena kayu penyangga yang telah rapuh dimakan waktu.