POPULI.ID – Dalam dunia politik, strategi kampanye memegang peranan penting dalam membentuk opini publik dan memenangkan suara pemilih.
Namun, tidak semua bentuk kampanye dilakukan dengan cara-cara yang etis. Salah satu contoh adalah black campaign atau kampanye hitam.
Istilah ini merujuk pada bentuk kampanye yang menyebarkan informasi negatif, menyerang personal, atau fitnah terhadap lawan politik.
Bukan tanpa tujuan, black campaign biasanya dilakukan oleh individu atau kelompok untuk menjatuhkan citra atau reputasi lawan politik.
Pengertian Black Campaign
Menurut para ahli komunikasi politik, black campaign merupakan kegiatan komunikasi yang menyebarkan informasi yang belum tentu benar atau tidak dapat dipertanggungjawabkan secara faktual yang bertujuan untuk mendiskreditkan lawan politik.
Dalam buku Strategi Komunikasi Politik oleh Effendy (2006), dijelaskan bahwa kampanye hitam lebih mengutamakan serangan terhadap karakter dan pribadi lawan dibanding penyampaian program atau visi-misi.
Perbedaan utama antara black campaign dan negative campaign terletak pada dasar faktualnya. Negative campaign masih memiliki dasar data atau fakta meski bersifat menyerang. Sedangkan black campaign biasanya dilandasi oleh rumor, kabar burung, atau bahkan hoaks yang sengaja disebarkan untuk membentuk persepsi buruk.
Ciri-Ciri Black Campaign
Agar dapat dibedakan dari bentuk kampanye lainnya, berikut beberapa ciri khas black campaign.
1. Tidak berdasar fakta valid
Informasi yang disampaikan tidak bisa dibuktikan secara objektif atau tidak bersumber dari data terpercaya.
2. Menyerang karakter atau kehidupan pribadi
Target utama biasanya adalah aspek personal dari lawan politik, seperti kehidupan keluarga, agama, atau masa lalu.
3. Disampaikan secara anonim
Black campaign sering kali disebarkan lewat media sosial, pamflet tanpa identitas, atau akun anonim.
4. Bernuansa provokatif dan memecah belah
Tujuannya bukan sekadar memenangkan simpati, tetapi menciptakan ketakutan atau kebencian terhadap pihak lain.
5. Sulit dilacak sumbernya
Karena umumnya disebar secara tersembunyi, kampanye hitam sulit dibuktikan siapa pelaku utamanya.
Dampak Black Campaign
Black campaign memiliki dampak luas tidak hanya terhadap individu yang menjadi sasaran, tetapi juga terhadap iklim demokrasi secara keseluruhan.
1. Menciptakan polarisasi publik
Kampanye ini bisa memecah masyarakat ke dalam kelompok-kelompok yang saling curiga atau saling menyerang.
2. Menurunkan kualitas demokrasi
Ketika pemilih dipengaruhi oleh informasi yang menyesatkan, maka proses demokrasi berjalan tanpa fondasi rasional.
3.Merusak reputasi individu secara permanen
Sekalipun informasi tersebut terbukti salah, efeknya sering kali bertahan lama dalam persepsi publik.
4. Memicu konflik sosial
Terutama jika kampanye hitam mengandung unsur SARA, maka bisa memicu gesekan di masyarakat.
Penulis: Rahmadita Widyasari