SLEMAN, POPULI.ID – Seorang pengendara motor tewas dalam kecelakaan tragis di Jalan Palagan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu 24 Mei 2025 dini hari. Sejurus dengan kejadian tersebut sosok pemuda bernama Christiano Pengarapenta pun jadi sorotan.
Diketahui dalam peristiwa kecelakaan tragis di kawasan Jalan Palagan tersebut, pengendara motor yang tewas merupakan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 2024 bernama Argo Aricko Achfandi.
Menurut keterangan pihak berwajib, korban yang merupakan mahasiwa rantau asal Depok, Jawa Barat saat itu mengendarai Honda Vario pulang dari kampusnya, melaju dari arah selatan ke utara.
Namun saat hendak berputar balik, kendaraan korban ditabrak oleh mobil BMW bernomor polisi B 1442 NAC dari arah belakang. Benturan keras pun tak terelakkan hingga menyebabkan Argo meninggal dunia di lokasi kejadian.
Buntut dari kejadian tersebut, pengemudi BMW diamankan polisi untuk dimintai keterangan. Belakangan diketahui, pemobil juga menabrak mobil Honda CRV yang terparkir di pinggir jalan.
Identitas pengemudi BMW, Christiano Pengarapenta Tarigan pun terkuak. Postingan akun X @/komunisasi menyebut yang bersangkutan merupakan mahasiswa Program Internasional Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM.
“Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan IUP Ilmu Ekonomi FEB’22 menyetir BMW menabrak anak FH UGM 24 di Palagan sampe meninggal,” cuitnya.
Pantauan Populi.id, sejak dipublikasikan hingga Senin 26 Mei 2025, cuitan tersebut telah dilihat 6 juta kali dan mendapat retweet 15 ribu lebih.
Netter membanjiri dengan belasungkawa sembari menyuarakan tuntutan agar kecelakaan yang menewaskan Argo diusut tuntas. Bahkan tagar #JUSTICEFORARGO meramaikan lini masa.
Tak sedikit pula yang menelusuri latar belakang Christiano Pengarapenta Tarigan dengan mencocokkan berbagai temuan digital yang diyakini berkaitan dengannya.
Dari tangkapan layar linkedin yang dibagikan akun @/komunisasi, Christiano menuliskan dirinya sempat tergabung dengan organisasi keagaaman kampus, PMK FEB UGM.
“Kok bisa orangs seiblis elu pernah gabung PMK Gila, selevel setan pun gue yakin udah heran sama kelakuan lu, gila lu,” ungkapnya.
Selain itu, muncul dugaan jika orang tua Christiano cukup berpengaruh. Sang ayah diduga menempati jabatan krusial di salah satu perusahaan swasta.
“Udah “mampir” ngecek ke akun Facebook emak dan bapaknya. Keluarganya emang keliatan “berpengaruh” sih , mana di FB nya ada pamer BMW dia anj***,” lanjutnya.
Dukungan untuk korban pun terus mengalir, sedangkan hal-hal yang berkaitan dengan Christiano dikuliti oleh netter. Akun Instagram @christianotrgn yang memiliki 585 followers kini telah dikunci dan foto profilnya dibiarkan kosong, diduga buntut reaksi warganet seusai kecelakaan yang memakan korban jiwa.
Rupanya, Christiano juga sempat tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi (HIMPI) UGM. Belakangan diketahui, statusnya nonaktif.
“Berdasarkan hasil keputusa dalam Rapat Pengurus HIMPI PT UGM pada Minggu 25 Mei 2025, status keanggotaan Sdr. Chritiano resmi dinonaktifkan,” tulis HIPMI dalam rilisnya yang dibagikan di Instagram @hipmiptugm.
Kejadian yang menimpa Argo mendapat perhatian banyak pihak. Akun base @UGM_FESS mendesak agar penabrak mempertanggung jawabkan perbuatannya.
“Christiano Pengarapenta P FEB IE 22 Tanggung jawab kalau habis nabrak orang. Nyawa orang bukan main-main. Jangan sembunyi di balik organisasi lu itu. Kalay mabok gausah bawa mobil sampai nabrak orang yang gak bersalah. Usut tuntas, tanggung jawab,” ungkapnya.
Penulis: Yunita Ajeng Raharjo