SLEMAN,POPULI.ID – Bocah penjual kerupuk berusia 10 tahun menjadi sorotan publik setelah diduga menggores bodi mobil yang berhenti di lampu merah Simpang Empat Tempel, Sleman.
Aksi tersebut sempat viral di media sosial pada Senin (9/6/2025) malam dan langsung ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian.
Kejadian bermula sekitar pukul 15.00 WIB saat seorang pengendara yang melintas dari arah Magelang menuju Yogyakarta berhenti di lampu merah Tempel.
Ia melihat seorang anak kecil yang menjajakan kerupuk, lalu mencurigai gerak-geriknya karena terlihat mengetukkan sesuatu ke bodi mobil-mobil yang berhenti di depannya.
“Saya buka kaca dan tegur anak itu. Saya lihat dia pegang logam kecil, seperti potongan cutter tanpa gagang. Setelah ditegur, dia langsung pergi,” kata pengemudi yang meminta agar identitasnya dirahasiakan.
Postingan terkait kejadian ini diunggah oleh akun X (Twitter) Merapi Uncover pukul 20.55 WIB, dan langsung viral.
Banyak netizen yang ikut mengecam maupun bersimpati, terutama terhadap kondisi sosial anak tersebut.
Pihak kepolisian melalui Unit Reskrim Polsek Tempel kemudian turun ke lokasi dan melakukan penyelidikan.
Anak yang dimaksud berhasil diidentifikasi dengan inisial MP (10), warga Dusun Tempel, Kalurahan Lumbungrejo, Tempel, Sleman.
Kasi Humas Polresta Sleman, AKP Salamun, membenarkan adanya kejadian tersebut dan memastikan bahwa pihak kepolisian telah menindaklanjuti peristiwa tersebut.
“Anak tersebut sudah kami amankan ke Polsek Tempel untuk dimintai keterangan, dengan didampingi orang tuanya. Dari hasil pemeriksaan, yang bersangkutan mengaku hanya iseng mengetukkan benda tumpul ke mobil karena tidak ada pembeli. Tidak ada unsur perusakan dan tidak ditemukan kerusakan pada kendaraan,” jelas AKP Salamun, Selasa (10/6/2025).
Anak tersebut diketahui tinggal bersama kedua orang tuanya—CD (37), seorang pedagang, dan KR (33), ibu rumah tangga—di sebuah rumah kos milik warga setempat.
Mereka membenarkan bahwa anaknya memang biasa membantu berjualan kerupuk di sekitar Tempel sejak pagi hingga sore.
“Kami telah memberikan pembinaan kepada anak dan orang tuanya. Ini juga menjadi refleksi bagi semua pihak, baik keluarga maupun masyarakat, agar lebih peduli terhadap aktivitas anak-anak di ruang publik,” tambahnya.