SLEMAN, POPULI.ID – Kebutuhan pokok pascalebaran di Sleman dalam kondisi aman terutama untuk komoditi beras. Hal tersebut seperti diungkapkan Plt DP3 Sleman Rofiq Andriyanto kepada Populi.id, Senin (14/4/2025).
“Kalau untuk beras Insyaallah aman,” terangnya.
Ia menjelaskan dari bulan Januari sampai dengan April 2025 diperkirakan luas panen padi di Sleman yakni 13.245 hektare setara dengan perolehan gabah GKP sebanyak 74.701.
“Bila dikonversi ke beras menjadi 47.084 ton,” ujarnya.
“Dengan asumsi kebutuhan konsumsi beras sebanyak 0,171 kg/kap/hr/orang dengan jumlah penduduk sebanyak 1.200.000 maka kebutuhan beras dalam 4 bulan adalah 0,171 x 1.200.000 x 120:: 24.624 ton. Jadi surplus nya = 47.084 – 24.624 = 22.460 ton,” urainya.
Sementara itu, untuk harga komoditas bahan pokok di wilayah Sleman pascalebaran relatif stabil meski masih mengalami kenaikan.
Berdasar data dari Badan Pangan Nasional per 14 April 2025, harga sejumlah bahan pokok di wilayah Sleman masih lebih tinggi dibanding dengan harga rata-rata nasional.
Semisal bawang merah. Harga rata-rata secara nasional di kisaran Rp36 ribu-Rp41 ribu. Di DIY rata-rata harganya Rp47 ribu sementara di Sleman harganya mencapai Rp51 ribu.
Beras kualitas medium untuk HET zona 1 Rp12.500, lalu untuk di DIY rata-rata Rp13.077. Sementara di wilayah Sleman harganya Rp13.500 ada selisih 8 persen bila dibanding dengan HET nasional.
Kemudian untuk harga daging sapi murni berdasar HAP nasional yakni Rp140 ribu. Lalu untuk rata-rata di DIY harganya Rp135.176. Sementara untuk wilayah Sleman mencapai Rp140 ribu atau masih selaras dengan rata-rata harga nasional.
Untuk daging ayam ras berdasar HAP nasional yakni Rp40 ribu. Lalu untuk di wilayah DIY rata-rata Rp32.318, sedangkan di Sleman mencapai Rp33 ribu.
Sedangkan untuk harga telur ayam ras, HAP Nasional mencapai Rp30 ribu. Lalu untuk di DIY, rata-rata harganya Rp26.630. Sementara untuk Sleman mencapai Rp25 ribu atau lebih rendah dibanding rata-rata nasional harganya.