SLEMAN, POPULI.ID – Sebagai upaya merealisasikan program kampanyenya bertajuk Sleman Dalane Mulus lan Padhang pada Pilkada Sleman 2024 lalu, Bupati Sleman Harda Kiswaya pada Februari lalu melakukan peninjauan ke sejumlah titik jalan kabupaten yang masih rusak dan minim penerangan. Satu diantaranya di wilayah Desa Sempu, Wonokerto, Turi, Sleman.
Ketika ditemui tim Populi.id, sejumlah warga setempat menyambut positif dan gembira dengan rencana pemerintah Kabupaten Sleman untuk segera mewujudkan jalan di Sleman yang mulus dan terang. Pasalnya selama ini warga diliputi rasa khawatir apabila melewati jalan Sempu yang kurang mulus, apalagi bila malam tiba suasananya gelap.
“Kami sangat berharap jalan di dusun ini bisa segera diperbaiki. Meskipun tidak rusak parah namun cukup membahayakan juga bagi pengendara motor dan kalau malam gelap sekali,” ujar Sriyati (40), warga Dusun Wonokerto saat ditemui, Kamis (1/5/2025).
Menurutnya, akses jalan menuju desa yang sedikit berlubang serta kurangnya penerangan terkadang membuat warga sekitar cukup takut untuk bepergian pada malam hari.
“Iya jalannya kalau malam cukup gelap, terkadang saya takut mau lewat situ apalagi saya perempuan jadi enggak seberani itu,” tambahnya.
Sriyati mengaku tidak mengetahui kapan pasti rencana perbaikan dan penerangan jalan tersebut akan berjalan meski telah dilakukan peninjauan oleh Pemkab Sleman.
Ia berharap program perbaikan dan penerangan jalan tersebut segera direalisasikan oleh pemerintah setempat.
“Ya berharap bisa segera di perbaiki, karena jalan tersebut sering dilalui oleh warga, sering digunakan untuk akses keluar masuk desa jadi berharap banget bisa segera dilaksanakan perbaikannya, supaya kalau malam enggak terlalu gelap juga,” ujarnya.
Hal serupa disampaikan oleh Purwanto (60), warga Sempu Wonokerto. Ia mengapresiasi langkah awal yang dilakukan Pemkab, namun berharap segera ada tindak lanjut.
Purwanto menjelaskan, meski jalan Desa Sempu Wonokerto tidak rusak parah, namun jalan yang tidak mulus dan berlubang membahayakan bagi pengguna jalan.
“Ada orang yang jatuh beberapa kali karena lubang dan jalannya enggak halus, memang enggak setiap minggu tapi beberapa kali pernah terjadi,” jelasnya saat ditemui populi.id, Senin (29/4/2025).
Tidak hanya itu, aktivitas truk penambangan yang mengangkut batu bermuatan besar juga dinilai meresahkan warga.
“Kalau lagi mengangkut barang ya jalannya pasti pelan, tapi kalau kosong tidak mengangkut apa-apa jalannya kencang sekali yang terkadang membahayakan,” tambahnya.
Belum lagi, jika sedang musim kemarau ekstensi debu yang dihasilkan dari truk melintas mengganggu kegiatan warga, terutama bagi penjual warung makan.
“Ini tidak kemarau, kalau kemarau debunya sangat mengganggu, beberapa kali tempat warung makan sempat mengeluh karena debunya dimana-mana,” ujarnya.
Pria yang berprofesi sebagai petani salak tersebut berharap, selain perbaikan jalan dan PJU, aktivitas penambangan batu di Desa Sempu Wonokerto juga sebaiknya turut menjadi perhatian pemerintah setempat.
Ia mengaku sebelumnya telah memprotes kegiatan penambangan tersebut namun belum ada hasil.
“Kemarin sebelum lebaran sudah berhenti tidak beroperasi, tapi setelah lebaran berjalan lagi. Ya mau bagaimana lagi, kami cuma orang kecil tidak bisa apa-apa,” katanya.
Sebelumnya diketahui Pemerintah Kabupaten Sleman tengah berupaya melakukan perbaikan infrastruktur melalui program “Jalan Mulus dan Terang”.
Sebagai langkah awal, pada 25 Maret 2025 lalu, Bupati Sleman Harda Kiswaya dan Wakil Bupati Danang Maharsa didampingi OPD terkait telah meninjau sejumlah ruas jalan yang direncanakan akan diperbaiki.
Adapun lokasi jalan yang ditinjau yakni di Jalan Sedogan Merdikorejo Tempel, Jalan Sempu Wonokerto Turi, kemudian Jalan Klangon Glagaharjo Cangkringan, Jalan Dusun Kalinongko Kidul Gayamharjo Prambanan dan Potrojayan Madurejo Prambanan.
Peninjauan yang dilakukan di beberapa titik tersebut selama ini dikeluhkan masyarakat karena kondisi jalan rusak dan minim penerangan. Namun hingga kini, warga masih menanti kejelasan kapan program tersebut benar-benar akan direalisasikan.