• Tentang Kami
Saturday, June 14, 2025
populi.id
No Result
View All Result
  • Login
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
No Result
View All Result
populi.id
No Result
View All Result
Home headline

Melihat Wajah Baru Kampung Mrican, Stigma Kumuh hingga Kebangkitan Kolektif

Kampung Mrican yang terletak di pinggiran Kalurahan Caturtunggal dahulu dikenal kumuh, kerap dilanda banjir hingga sulit diakses kendaraan

Olyvia Cahaya SaribyGalih PriatmojoandOlyvia Cahaya Sari
May 13, 2025
in headline, Sleman
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Kawasan Terbuka Hijau yang terletak di Kampung Mrican yang dulu identik dengan banjir dan kumuh

Kawasan Terbuka Hijau yang terletak di Kampung Mrican yang dulu identik dengan banjir dan kumuh. [populi.id/Olyvia Cahaya Sari]

0
SHARES
5
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare via WhatsApp

SLEMAN, POPULI.ID – Wajah Kampung Mrican di Kalurahan Caturtunggal, Condong Catur, Kabupaten Sleman yang selama ini dikenal kumuh, sekarang berganti rupa setelah dilakukan penataan mulai 2023 lalu.

Warga yang sebelumnya hidup berdampingan dengan banjir, lingkungan padat, sampah, dan akses terbatas kini merasakan hidup yang lebih tertata dan sehat.

BERITA MENARIK LAINNYA

Menyamar Jadi Relawan Polisi, Tiga Pemuda Rampas HP dan Uang Saat Malam Takbiran di Berbah

Driver Ojol Asal Kalasan Tewas Usai Dibegal, Pelaku Nekat karena Terlilit Utang

“Sebelumnya rumah saya berbatasan langsung dengan sungai. Kalau hujan deras, air langsung masuk rumah. Sekarang sudah jauh lebih aman,” ujar Sigit (41), warga RW 20, yang mengaku lega setelah penataan mengatur jarak antara rumah dan bibir sungai.

Sigit mengaku, setiap kali pertanda hujan mulai terlihat, warga Mrican akan bersiap-siap menyelamatkan barang berharganya.

“Kalau mendung sudah terlihat dari utara, pasti kami sudah siap-siap. Karena banjir itu paling rendah se-dengkul orang dewasa, kalau semalaman bisa sampai se-dada,” tambahnya.

Mrican dulunya dikenal sebagai kawasan padat yang minim sanitasi dan langganan banjir. Sungai dangkal, jalan sempit, dan rumah yang berdempetan membuat kawasan tersebut rawan bencana serta sulit diakses kendaraan.

Sebagian besar warga masih menggunakan sumur manual yang ditimba untuk kebutuhan air bersih.

Namun, sejak intervensi infrastruktur dilakukan oleh pemerintah, wajah kampung berubah. Sungai dinormalisasi, permukiman ditata ulang, serta jalan kampung diperlebar.

Kampung Mrican kini memiliki ruang terbuka hijau kecil, jalur pejalan kaki, dan aliran air yang lebih lancar.

“Dulu anak-anak sering sakit karena lingkungan becek dan lembap. Sekarang lebih bersih, jalannya rapi, dan kami sudah pakai pompa air,” kata Niken (35), ibu rumah tangga yang ikut aktif merawat taman warga.

Penataan tersebut tak hanya soal infrastruktur, tetapi juga partisipasi warga. Gotong royong dijalankan secara berkala untuk menjaga kebersihan dan merawat hasil pembangunan.

“Tugas kami kan tinggal menjaga ya, karena ini sudah diperbaiki, sudah ditata, jadi kami tinggal merawat. Makanya ini rutin sekali diadakan kerja bakti,” katanya.

Sementara itu, Sumi yang merupakan istri Ketua RW setempat menegaskan bahwa perubahan Kampung Mrican membangkitkan semangat warga.

“Kami bersyukur ada perhatian dari pemerintah. Tapi kami juga sadar, menjaga kampung ini tanggung jawab bersama. Harapan kami, Mrican ke depan makin tertib dan warganya makin sejahtera,” ujarnya.

Ia menjelaskan, kini warga tak perlu khawatir lagi jika hujan lebat turun karena aliran air di sungai telah ditata dengan lebih baik.

Tak hanya itu, ia berharap pemerintah melalui program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) dapat membuat kawasan Mrican lebih berwarna dan layak huni.

Data dari Bappeda Sleman menyebutkan bahwa Mrican termasuk dalam daftar prioritas penataan sejak 2022 karena tingkat kerentanan banjir yang tinggi. Setelah penataan, laporan pengaduan soal banjir turun hingga 78 persen sepanjang 2024.

Warga berharap program penataan berlanjut, bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga peningkatan kualitas hidup—mulai dari akses air bersih, lingkungan sehat, hingga ruang sosial yang mendukung kesejahteraan.

Tags: banjirCaturtunggalgotong royongKampung MricankumuhpenataanSleman

Related Posts

Polisi menunjukkan pelaku perampasan di Berbah yang menyamar sebagai relawan polisi

Menyamar Jadi Relawan Polisi, Tiga Pemuda Rampas HP dan Uang Saat Malam Takbiran di Berbah

June 13, 2025
Pelaku aksi begal pengemudi Ojol di Kalasan digelandang di Mapolsek Kalasan, Sleman

Driver Ojol Asal Kalasan Tewas Usai Dibegal, Pelaku Nekat karena Terlilit Utang

June 13, 2025
Sleman City Hall

Sambut Libur Sekolah, Sleman City Hall Suguhkan Rangkaian Event Spektakuler Bertema Hello Summer

June 13, 2025
Stadion Maguwoharjo. [pordapreparda.sleman.go.id]

Asal-Usul Stadion Maguwoharjo yang Bakal Jadi Homebase PSIM Yogyakarta Arungi Liga 1

June 12, 2025
Kemendukbangga atau BKKBN Republik Indonesia melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Sleman

Sleman Buktikan Cegah Stunting Bisa Dimulai dari Orang Tua Asuh

June 11, 2025
ilustrasi mobil tergores pisau

Heboh Bocah Penjual Kerupuk Gores Mobil di Lampu Merah Tempel, Polisi Turun Tangan

June 10, 2025
Next Post
Prosesi pemakaman Kolonel Cpl Antonius Hermawan satu diantara anggota TNI yang gugur dalam insiden amunisi meledak di Garut, Jawa Barat dimakamkan di Sleman, Selasa (13/5/2025). [populi.id/Olyvia Cahaya Sari]

Kisah Kolonel Cpl Antonius Gugur dalam Insiden Ledakan di Garut, Telepon Duka di Hari Ulang Tahun

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

TERPOPULER

Para ojol dari berbagai aplikasi menggelar aksi di kawasan Titik Nol Kilometer bertajuk Kebangkitan Transportasi Online, Selasa (20/5/2025).

Aksi Ojol Turun ke Jalan Direspons, Sekda DIY Sambut Aspirasi Soal Regulasi dan Kesejahteraan

May 21, 2025
Ilustrasi SMP di Sleman

8 SMP Terbaik di Sleman yang Bisa Jadi Pilihan

June 4, 2025
poster penolakan iklan minuman keras yang diproduksi cap orang tua bermerek Kaliurang

Warga Lereng Merapi Protes, Tolak Nama “Kaliurang” Jadi Cap Miras

April 21, 2025
Polresta Sleman menetapkan Christiano Pengarapenta penabrak mahasiswa UGM Argo sebagai tersangka dan terancam hukuman 6 tahun penjara

Penabrak Argo Ditetapkan Sebagai Tersangka, Terancam Hukuman 6 Tahun Penjara

May 28, 2025
Polresta Sleman menggelar konferensi pers sekaligus merilis sosok Christiano pengemudi BMW yang tewaskan mahasiswa UGM Argo di Jalan Palagan, Sleman, Rabu (28/5/2025).

Kejanggalan Tewasnya Mahasiswa UGM Usai Ditabrak BMW, Polisi Ungkap Upaya Penggantian Pelat Nomor

May 28, 2025

Subscribe

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Copyright ©2025 | populi.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO

Copyright ©2025. populi.id - All Right Reserved.