SLEMAN, POPULI.ID – Dalam momentum peringatan Hari Jadi ke-109 Kabupaten Sleman, Ketua DPRD Sleman Y. Gustan Ganda menyoroti pentingnya penataan ekonomi berbasis wilayah sebagai langkah strategis untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Ia menekankan perlunya integrasi antara pengembangan ekonomi dan tata ruang wilayah yang mempertimbangkan potensi serta kekhasan masing-masing kawasan.
Ganda menyoroti kawasan Depok sebagai contoh konkret kawasan yang berkembang pesat sebagai pusat perhotelan dan pendidikan tinggi, dengan banyaknya kampus dan fasilitas penunjang pariwisata.
“Kawasan tersebut harus ditata dengan presisi. Kampus, hotel, apartemen mahasiswa, dan pusat kuliner berkembang pesat. Tapi kita juga harus menjaga agar ruang kota tetap manusiawi, tidak tumpang tindih dan tetap ramah untuk warganya,” ujar Ganda.
Namun, ia mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi Sleman tidak bisa hanya bertumpu pada sektor jasa dan pendidikan.
Banyak wilayah lain, terutama yang berada di daerah tengah dan barat Sleman, masih bergantung pada pertanian dan sumber daya alam.
“Jangan sampai pertanian terpinggirkan. Ini bukan hanya soal pangan, tapi juga soal kesejahteraan rakyat,” tegasnya.
Oleh karena itu, DPRD Sleman mendorong agar RPJMD Kabupaten Sleman 2024–2029 dirancang dengan pendekatan spasial yang tepat.
Dalam proses penyusunannya, DPRD telah menerima berbagai masukan dari Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY).
“Ekonomi Sleman sangat bergantung pada konektivitas dengan wilayah sekitarnya, termasuk Kota Yogyakarta dan Kabupaten lainnya. Maka kita perlu tata ruang yang adil, menjaga keseimbangan wilayah timur yang tumbuh cepat, dan wilayah lain agar tidak tertinggal,” kata Ganda.
Ia juga menegaskan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam setiap perencanaan pembangunan, serta mendorong kolaborasi aktif lintas sektor dan lintas wilayah.
“Kami di DPRD siap mengawal agar pembangunan Sleman bukan hanya maju di data, tapi juga terasa manfaatnya bagi warga. Yang tinggal di desa, yang bertani, yang bekerja di sektor informal—mereka semua harus jadi bagian dari narasi kemajuan ini,” pungkasnya.