• Tentang Kami
Saturday, June 14, 2025
populi.id
No Result
View All Result
  • Login
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
No Result
View All Result
populi.id
No Result
View All Result
Home headline

Cerita Marjono, Legenda yang Bawa PSIM Yogyakarta Promosi ke Divisi Utama 2006

Mengikuti perjalanan PSIM setelah pensiun, Marjono merasa Laskar Mataram pantas meraih juara Pegadaian Liga 2 2024/25 dan lolos ke Liga 1 2025/26.

byGalih Priatmojo
June 3, 2025
in headline, Liga
Reading Time: 3 mins read
A A
0
para pemain PSIM Yogyakarta yang membawa laskar mataram promosi ke Divisi Utama 2006

para pemain PSIM Yogyakarta yang membawa laskar mataram promosi ke Divisi Utama 2006. [Dok PSIM Yogyakarta]

0
SHARES
2
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare via WhatsApp

YOGYAKARTA, POPULI.ID – Sulit rasanya tak mengenang nama Sumarjono ketika menyebut PSIM Yogyakarta. Bagi para pendukung setia Laskar Mataram, nama ini akan mengingatkan masa jaya tim kebanggan warga Kota Yogyakarta dua puluh tahun lalu.

Ia adalah sosok kapten yang mengantarkan PSIM meraih gelar juara Divisi I pada tahun 2005 dan promosi ke Divisi Utama 2006. Di usianya yang kini 47 tahun, kenangan manis itu masih begitu melekat dalam ingatannya.

BERITA MENARIK LAINNYA

Rafinha Tetap Bersama PSIM Jogja, Siap Teror Pertahanan Lawan di Liga 1 2025/26

Trans Jogja Mengaspal di Wonosari, Langkah Nyata Bangun Konektivitas Wilayah Selatan DIY

Bagi Sumarjono, mendengar kata PSIM artinya adalah kembali ke masa lalu.

Lebih dari Sekadar Klub

“Kalau disebut dengan kata PSIM, tentunya langsung kembali ke masa lalu. PSIM adalah tim tua dan tim penggagas lahirnya PSSI,” ujar legend PSIM yang kerap disapa Marjono itu mengutip dari laman PSIM Yogyakarta.

Lebih dari itu, PSIM membawa kenangan pribadi yang tak terlupakan baginya.

“Saya sebagai pemain langsung teringat bahwa kita pernah juara di Soreang, kita naik ke Divisi Utama,” lanjutnya.

Mengenang kembali kompetisi tahun 2005, Marjono tak bisa melupakan semangat membara timnya, yang sebagian besar dihuni oleh pemain lokal.

“Waktu itu memang kita dua kali hampir lolos. Tahun 2003 itu kita hampir lolos,” kenangnya.

Meskipun diwarnai kehadiran pemain asing, fanatisme pemain lokal di tahun 2005 juga merupakan faktor kunci lolosnya PSIM ke Divisi Utama.

“Teman-teman pemain lokal, fanatismenya sangat tinggi pada saat itu,” tambah mantan pemain asal Kota Yogyakarta tersebut.

Meski finansial saat itu belum begitu mewah menurutnya, tetapi Marjono menegaskan bahwa hal itu tak menjadi kendala.

“Dari segi finansial, saat itu hanya cukup. Tidak kurang, tapi dianggap saja cukup,” jelasnya.

Hal lain yang menjadi kunci-paling berharga-menurutnya adalah kekeluargaan.

“Dari segi kekeluargaan sangat bagus sekali. Ya kalau kita berbicara PSIM, kekeluargaan nomor satu. Itu yang kita rasakan,” tuturnya, percaya bahwa nilai ini juga masih dipegang teguh oleh PSIM hingga kini.

Ukir Sejarah

Perasaan campur aduk sempat dirasakan Marjono setelah kegagalan promosi di tahun 2003. Namun, kegagalan itu justru menjadi pelecut semangat untuk mewujudkan impian di tahun 2005.

Sebagai kapten, dan juga pemain lokal, kebanggaan itu berlipat ganda.

“Merasa sangat bangga. Bisa menorehkan sejarah, bisa mengukir sejarah. Yang tidak lupa lagi, bisa membahagiakan masyarakat DIY,” ucapnya penuh haru.

Momen itu tak hanya membanggakan dirinya pribadi, tetapi juga mengukir senyum di wajah seluruh warga Jogja yang telah lama menanti.

Menjadi kapten bukanlah tugas mudah menurut Marjono. “Tentu saja itu menjadi tanggung jawab saya. Saya ditunjuk sebagai kapten itu adalah amanah,” ujarnya. Baginya, tugas ini dijalani dengan santai, tanpa beban. Kapten adalah panutan, jembatan antara pemain dengan pelatih dan manajemen. “Tingkah laku kita itu adalah cerminan kita. Saya dijadikan panutan,” jelasnya.

Satu diantara kunci suksesnya adalah kemampuannya dalam menggali masalah yang mungkin dihadapi para pemain.

“Tim itu kalau tidak banyak masalah, tim itu sehat, tim itu bagus,” katanya.

Ia selalu mendorong rekan-rekannya untuk menyampaikan masalah sekecil apapun kepadanya, yang kemudian akan ia sampaikan kepada pelatih.

Hubungan dekatnya dengan pelatih Sofyan Hadi menjadi pondasi penting.

“Hubungan saya dengan pelatih sangat dekat sekali. Dan pelatih pun welcome dengan saya. Kita sering sharing,” ungkap mantan gelandang PSIM tersebut.

Kesulitan terbesar di tahun 2005 menurut Marjono adalah menyatukan berbagai karakter pemain untuk mencapai satu visi, yaitu juara.

“Seorang kapten itu harus menyatukan beberapa karakter. Kita harus mengikuti mereka. Kita harus welcome apa keluhannya mereka,” paparnya.

Dengan persiapan yang matang dan kepemimpinan Sofyan Hadi, tim berhasil melewati setiap tantangan.

Baginya, tantangan terbesar justru datang dari diri sendiri: “Tantangannya adalah diri sendiri, kita mau naik atau engga. Saya berpikirnya seperti itu. Naik dan tidak itu tergantung pemain itu sendiri.”

Mengikuti perjalanan PSIM setelah pensiun, Marjono merasa Laskar Mataram pantas meraih juara Pegadaian Liga 2 2024/25 dan lolos ke Liga 1 2025/26.

Menurutnya, skuad PSIM memang mumpuni untuk bisa meraih gelar juara tersebut.

“Saya melihat tim ini bagus. Saya melihat dengan beberapa materi yang mana itu bisa bersaing dengan tim-tim lain,” ujarnya.

Marjono juga mengatakan bahwa kunci utama Laskar Mataram bisa menorehkan kembali sejarah ini adalah konsekuensi.

“Mau itu tim bagus atau tim jelek, yang penting tujuan kita mau menang atau kalah. Itu yang harus diingat,” tegasnya.

Marjono mengungkapkan, keberhasilan PSIM di tahun 2025 ini adalah hasil perjuangan tim, bukan hanya satu atau dua individu.

“Bukan hanya pelatih, bukan hanya kiper, tapi tim,” ia menekankan. Sama seperti di masanya, kesatuan visi antara pemain, manajemen, dan suporter adalah kekuatan utama. “Jadi, semua itu saling terkait dan berjasa,” pungkasnya.

 

Tags: Divisi UtamajuarapromosiPSIMSumarjonoYogyakarta

Related Posts

Sang predator di lini depan, Rafael de Sa Rodrigues atau Rafinha, resmi dipertahankan PSIM Jogja. (sumber : psimjogja.id)

Rafinha Tetap Bersama PSIM Jogja, Siap Teror Pertahanan Lawan di Liga 1 2025/26

June 13, 2025
Trans Jogja

Trans Jogja Mengaspal di Wonosari, Langkah Nyata Bangun Konektivitas Wilayah Selatan DIY

June 13, 2025
SMAN 8 Yogyakarta satu diantara top SMA unggulan di kawasan Kota Yogyakarta

Top 7 SMA Unggulan di Kota Yogyakarta, Bisa Jadi Referensi SPMB 2025

June 13, 2025
Ilustrasi penanganan Covid-19

Pemda DIY Tak Ambil Tindakan Lebih Jauh Soal Temuan Kasus Covid-19

June 12, 2025
Stadion Maguwoharjo. [pordapreparda.sleman.go.id]

Asal-Usul Stadion Maguwoharjo yang Bakal Jadi Homebase PSIM Yogyakarta Arungi Liga 1

June 12, 2025
Bupati Sleman Harda Kiswaya

PSIM Jogja Ajukan Izin Bermarkas di Stadion Maguwoharjo, Bupati Sleman Minta Jaminan Keamanan

June 11, 2025
Next Post
Ilustrasi gurun pasir di Arab Saudi

6 Fakta WNI Tewas di Gurun Pasir saat Ingin Haji Jalur Ilegal

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

TERPOPULER

Para ojol dari berbagai aplikasi menggelar aksi di kawasan Titik Nol Kilometer bertajuk Kebangkitan Transportasi Online, Selasa (20/5/2025).

Aksi Ojol Turun ke Jalan Direspons, Sekda DIY Sambut Aspirasi Soal Regulasi dan Kesejahteraan

May 21, 2025
Ilustrasi SMP di Sleman

8 SMP Terbaik di Sleman yang Bisa Jadi Pilihan

June 4, 2025
poster penolakan iklan minuman keras yang diproduksi cap orang tua bermerek Kaliurang

Warga Lereng Merapi Protes, Tolak Nama “Kaliurang” Jadi Cap Miras

April 21, 2025
Polresta Sleman menetapkan Christiano Pengarapenta penabrak mahasiswa UGM Argo sebagai tersangka dan terancam hukuman 6 tahun penjara

Penabrak Argo Ditetapkan Sebagai Tersangka, Terancam Hukuman 6 Tahun Penjara

May 28, 2025
Polresta Sleman menggelar konferensi pers sekaligus merilis sosok Christiano pengemudi BMW yang tewaskan mahasiswa UGM Argo di Jalan Palagan, Sleman, Rabu (28/5/2025).

Kejanggalan Tewasnya Mahasiswa UGM Usai Ditabrak BMW, Polisi Ungkap Upaya Penggantian Pelat Nomor

May 28, 2025

Subscribe

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Copyright ©2025 | populi.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO

Copyright ©2025. populi.id - All Right Reserved.